
Your Guide to Creativity.
Jika biasanya tas konvensional diproduksi dari bahan sintetis yang dapat menimbulkan emisi karbon dan limbah industri baru, dua brand fashion asal Prancis dan Indonesia, yakni 2 Mai dan Fuguku, malah justru bekerja sama untuk menciptakan sebuah tas kekinian dari bahan daur ulang yang lebih ramah lingkungan.
Baru-baru ini beredar video-video yang menunjukkan netizen bereksperimen dengan matcha, teh hijau tradisional dari Jepang yang kini semakin populer. Berawal dari kreasi yang mencoba melokalkan—seperti minuman, dessert, dan kue-kue khas seperti martabak—kini demi viralitas, muncul sajian seperti matcha dijadikan kuah mi, bahkan disantap bersama nasi dan lauk lele goreng.
Raden Saleh termasuk salah satu pelukis yang membanggakan Indonesia di kancah seni modern global saat ini, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal maestro satu ini. Siapa sebenarnya Raden Saleh dan apakah benar dia memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi?
Brand fashion lokal Tenue de Attire resmi meluncurkan koleksi terbarunya yang diberi nama Everyday Collection pada 15 Juni 2025. Koleksi ini terdiri dari tiga produk utama: Crema Shirt, Everyday Basic Tee, dan Everyday Graphic Tee yang ditujukan untuk penggunaan sehari-hari dengan desain minimalis dan harga terjangkau.
Di tengah lonjakan produksi film dan antusias penonton pasca pandemi, bentuk kerja sama dalam skala internasional pun semakin terasa nyata oleh anak bangsa. Mulai dari pembelian hak eksklusif dan distribusi lintas negara, hingga kehadiran film Indonesia di berbagai festival bergengsi berskala internasional. Hal ini tentunya menjadi bukti nyata bahwa sinema nasional tengah memperluas jejaring globalnya.
Indonesia Kaya, sebuah inisiatif budaya yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, resmi memperkenalkan wajah baru mereka, sebuah identitas visual yang dirancang oleh desainer grafis kenamaan Indonesia, Evan Wijaya. Pembaruan ini tidak hanya mencakup Indonesia Kaya sebagai entitas utama, tetapi juga seluruh program dalam ekosistemnya: Galeri Indonesia Kaya (GIK), Taman Indonesia Kaya (TIK), dan Rumah Budaya Indonesia Kaya (RuBIK).
Blok M pernah jadi jawaban bagi generasi kreatif Jakarta yang haus akan ruang. Mulai dari restoran dan kafe independen, bar-bar kecil, toko-toko vinyl dan buku tua, sampai acara komunitas yang tak terhitung jumlahnya—semua tumbuh dari satu hal: aksesibilitas dan ekosistem yang saling dukung. Tapi seperti halnya kawasan kreatif lainnya, dinamika kota terus bergerak. Ketika satu ruang sudah terbentuk dengan identitasnya sendiri, akan selalu muncul pertanyaan: ke mana arah pergerakan selanjutnya?
Ketika Bad Bunny menjadi wajah reggaeton dan Burna Boy membawa afrobeat mendunia, muncul pertanyaan penting bagi Indonesia: siapa—atau lebih tepatnya, genre musik apa—yang bisa menjadi representasi kita di panggung budaya global? Jawaban yang layak mendapat sorotan serius adalah dangdut.
Bagi Gen Z, tidak menekan tombol "shift" saat mengetik bukan berarti mereka malas atau asal-asalan. Justru sebaliknya—itu adalah pilihan sadar. Di tengah dunia digital yang serba cepat dan penuh tekanan untuk tampil sempurna, mereka memilih huruf kecil sebagai bentuk ekspresi diri yang lebih jujur, intim, dan rendah hati. Fenomena ini bukan cuma perkara estetika, tapi pernyataan sikap terhadap cara mereka memandang komunikasi, identitas, dan struktur kekuasaan.