Food x Fashion: Kolaborasi Lintas Industri untuk Sajikan Kemewahan yang Lebih Terjangkau

Sensasi menikmati brand mewah kini tidak hanya bisa kamu dapatkan dari tas mungil yang kamu jinjing saat weekend atau sepatu yang kamu gunakan, sekarang kamu bisa menikmatinya melalui sajian makanan dan minuman. Dalam beberapa waktu terakhir, perpaduan luxury fashion brand dan dunia kuliner semakin banyak berkembang. 

Di awal tahun 2024 Louis Vuitton, sebuah rumah mode mewah asal Prancis, membuka restoran pertamanya di Asia Tenggara hasil kerja sama dengan Chef Gaggan Anand. Restoran yang bernama Gaggan at Louis Vuitton ini berlokasi di Ratchaprasong, Bangkok, Thailand.

Lacoste, brand sport fashion asal Perancis, juga menghadirkan pengalaman melalui Le Café Lacoste yang saat ini berlokasi di Berlin dan Tokyo. Hal serupa juga dilakukan oleh brand asal Amerika Serikat, Coach, yang tahun ini baru saja membuka restoran di Grand Indonesia. Keputusan ini tentu bukan kali pertama dan ada beberapa alasan mengapa perpaduan antara luxury brand dan makanan menjadi combo yang menarik perhatian.

Membangun Pengalaman Komunal 

Ada yang mengatakan pengalaman adalah sebuah kemewahan masa kini, bisa jadi ini yang mendasari berkembangnya kolaborasi fashion brand dengan sajian makanan. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh sederet brand ternama seperti Dior, Gucci, Maison Kitsune, hingga Coach. Kondisi pandemi yang terjadi di seluruh dunia menjadi salah satu katalis berkembangnya strategi satu ini. Setelah harus menahan diri untuk beraktivitas di dalam ruangan, pengalaman untuk berkumpul bersama menjadi hal yang istimewa, makan adalah kegiatan paling mudah yang dapat dilakukan bersama-sama. Salah satu pengalaman komunal yang mudah diakses dan cenderung terjakau. Kesempatan ini yang kemudian dimanfaatkan oleh luxury fashion brand.

Peluang Kapitalisasi Pasar Baru

Salah satu kunci brand agar dapat bertahan lama adalah memiliki target market yang loyal. Engagement adalah kunci dari membangun loyalitas konsumen terhadap suatu brand. Tahap pertama untuk bisa membangun engagement adalah dengan memperkenalkan brand kepada target market yang lebih luas untuk nantinya terkurasi secara alami. Membuka restoran atau café adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk membuka hubungan dengan konsumen entry-level. Orang akan membeli brand yang mereka tahu dan sukai, maka penting untuk membuat suatu brand untuk terus dikenal dari generasi ke generasi. 

Menjaga Eksistensi di Luar Media Sosial

Sudah menjadi rahasia umum kalau Millenials dan Gen Z lebih akrab dengan online shopping daripada harus berbelanja dan memilih barang secara langsung di toko. Budaya ini yang kamudian membuat beberapa brand sulit mempertahankan toko fisik. Strategi menggabungkan bisnis restoran atau café dengan fashion brand bisa meningkatkan foot trafic sebuah brand. Kini, viralitas di media sosial sering menjadi salah satu target marketing. Berkolaborasi dengan industri yang berbeda memungkinkan brand untuk memperluas ekosistem dan menambah interaksi dengan konsumen. Awareness di media sosial tentu masih penting tapi pada akhirnya sales adalah tujuan utama untuk brand.

Kolaborasi luxury fashion brand dan restoran memang memiliki banyak keuntungan terutama dalam memperkenalkan sebuah brand pada target market baru. Kendati demikian, strategi ini juga perlu dilakukan dengan pertimbangan, jangan sampai branding restoran dan brand justru bertabrakan. Kesan mewah dan eksklusivitas tetap menjadi saya tarik utama dari luxury fashion brand yang perlu dipertahankan. 

Kalau kamu, apakah tertarik untuk berkunjung ke restoran atau cafe dari luxury brand?

Previous
Previous

Eugene Museum, Kolaborasi Seni Eugene Kangawa dan Andra Matin di Bali

Next
Next

40 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Irlandia dalam Pameran Irish Legends Through Indonesian Eyes