2021 Trends: Personalisasi Perawatan Tubuh

processed_Geometry-2021_Trends2-1.jpg

Beragam peristiwa yang terjadi pada 2020 mengubah cara manusia dalam menjalani hidup dan mengakselerasi berbagai industri untuk beradaptasi. Begitu pula yang akan terjadi di 2021. Tahun yang baru akan memunculkan banyak hal baru pula.

Melalui Trends, Geometry akan mengajak kita semua untuk mengintip berbagai ide yang diperkirakan akan menjadi fenomena dalam industri. Trends 2021 terbagi dalam beberapa kategori yaitu Food & Beverage, Fashion & Beauty, dan Health & Wellness.

Personalisasi Perawatan Tubuh

Dunia kecantikan selalu mengalami revolusi dari zaman ke zaman. Baik di mancanegara maupun di nusantara, tren kecantikan terus mengalami perubahan. Jika dulu kita seakan memiliki standar kecantikan tertentu seperti kulit putih atau rambut lurus, kini dunia kecantikan bergeser kepada tren personalisasi. Pergeseran ini juga terjadi tidak hanya di industri kosmetik. Industri skincare atau perawatan tubuh pun mengalami pembaruan.  

Inovasi personalisasi perawatan tubuh lahir dari fakta bahwa kondisi kulit setiap orang berbeda. Jadi masalah yang dihadapi setiap orang serta perawatan yang harus dilakukan pun berbeda. Berdasarkan yang dipublikasikan oleh Forbes, 77% konsumen akan lebih memilih produk yang menawarkan pengalaman personal. Begitu juga yang ditemukan oleh berbagai agensi public relation dan marketing seperti Edelman yang mengatakan 80% konsumen produk retail cenderung akan membeli brand yang memberikan pengalaman personal. Di industri kecantikan sendiri, personalisasi perawatan tubuh semakin tenar karena maraknya produk personalisasi dari para dermatolog.

Di Indonesia, demografi pasar untuk produk-produk personalized skincare dinilai masih mencangkup segmentasi tertentu. Disinyalir, produk personalisasi perawatan tubuh masih dibandrol dengan harga yang lebih mahal ketimbang produk perawatan tubuh masal. Walaupun begitu, potensi untuk berkembang sangatlah besar. Apalagi produk personalisasi perawatan tubuh seringnya merupakan produk lokal seperti BASE Skincare dan Nusantics, yang sedang digandrungi. Soal perawatan tubuh, masyarakat Indonesia cenderung akan percaya pada testimoni lingkungan atau kebanyakan orang. Terutama jika datang dari para figur publik yang memiliki masalah kecantikan yang serupa. Semakin banyak figur publik kini berbicara dan memberikan advokasi tentang masalah kulitnya yang berbeda-beda. Tidak lagi seperti dahulu kala dengan para model atau artis yang sekadar menjadi objek produk komersial.

Brand Highlight

Geometry-BASE.jpg

BASE adalah salah satu brand kosmetik di Indonesia yang pertama memperkenalkan sistem personalisasi untuk kebutuhan para penggunanya. Sebelum pengguna menentukan produk yang diinginkan, mereka harus melakukan BASE Skin Test, di mana sistem machine learning BASE akan menilai seluruh kebutuhan kulit pengguna dengan algoritma pintar. Menurut Ratih Permata Sari, Chief Product Officer (CPO) dari BASE, proses analisa kulit ini berguna untuk menemukan produk perawatan yang sesuai mengingat profil kulit wanita Indonesia sangat beragam.

Geometry-Nusantics.jpg

Nusantics berawal sebagai perusahaan teknologi genomika di Indonesia yang percaya mengenai pentingnya keseimbangan mikrobioma untuk kehidupan di bumi. Mereka juga merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang dapat menganalisa profil mikrobioma di kulit manusia, melalui program konsultasi Nusantics Biome Scan. 

Nusantics juga menawarkan berbagai produk kecantikan alami seperti; Biome Spray Essence yang cocok diaplikasikan kepada kulit yang terbakar sinar matahari, Biome Moisturizing Balm pelembab berbahan vegan yang dapat digunakan untuk seluruh wajah, Biome Treatment Essence yang cocok untuk membuat wajah terlihat lebih cerah dan pori-pori terlihat lebih kecil dan Biome Oil Serum untuk menjaga kulit kalian tetap lembab dan terlihat glowing

Previous
Previous

WFH, Susah Di Komunikasi Atau Adaptasi?

Next
Next

Pengaruhi Konsumen Dengan Warna Kemasan