Upcycling Fashion: Inovasi Produk dan Solusi Limbah Tekstil

B3-GK715_UPCYCL_M_20200331165421.jpg

Setelah semakin berkembangnya gaya hidup yang lebih sustainable di masyarakat, para pelaku usaha mulai berusaha sebisa mungkin untuk melakukan kontribusi mereka, tidak terkecuali pelaku industri fashion. Saat ini, para pelaku industri fashion mulai mempertimbangkan proses produksi mereka hingga limbah hasil produksi mereka, salah satunya dengan metode upcycling.

Upcycling pada dasarnya adalah proses membuat sisa bahan produksi atau produk yang sudah rusak parah menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih tanpa menghancurkan produk tersebut. Upcycling fashion berarti memanfaatkan sisa-sisa kain bekas yang kemudian dibuat menjadi produk baru atau memperbarui pakaian yang sudah rusak parah menjadi jenis pakaian baru, seperti kaus yang sudah rusak parah disulap menjadi sebuah kemeja atau jaket atau mengumpulkan sisa-sisa kain bekas produksi yang kemudian dijadikan sebagai tas, jaket, dan produk fashion lainnya. Prinsip ini berbeda dengan recycling fashion yang mengubah produk pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi bahan baru dengan melibatkan proses penghancuran dari produk tersebut. 

Melalui metode upcycling, para pelaku industri telah mengurangi kebutuhan energi untuk memproduksi bahan baru atau mentah yang berarti juga mengurangi polusi udara, air, lahan untuk pembuangan sampah, bahkan emisi gas rumah kaca. Tidak hanya memberi impak baik bagi lingkungan, metode upcycling fashion juga membantu bisnis lokal untuk berkembang yang di dalamnya ada keterlibatan dari seniman, penjahit, dan komunitas-komunitas lokal. Selain itu, dengan membeli produk upcycling, kemungkinan besar kita akan memiliki produk yang tidak dimiliki orang lain, karena mereka menggunakan bahan-bahan sisa dengan kuantitas yang tidak banyak, maka produk yang akan dibuat juga sedikit dan tidak identik.

Istilah recycling dan upcycling memang baru-baru ini melejit di Indonesia, namun ternyata prinsip ini telah dijalankan oleh beberapa brand sejak tahun ‘70-an. Patagonia adalah perusahaan pakaian asal Amerika Serikat yang memproduksi pakaian outdoor yang berkelanjutan. Didirikan oleh Yvon Chouinard di 1973. sejak awal brand ini telah memegang prinsip ramah lingkungan. Pada tahun 2019, Patagonia secara khusus membentuk ReCrafted yang merupakan kumpulan produk yang terbuat dari sisa-sisa kain dari produk ikoniknya. Untuk terus menjaga peminat dari produk ReCrafted, mereka merancang desain yang terasa ‘dekat’ dengan para konsumen. Dengan menggunakan warna kontras, desain yang minimalis, dan juga aksen-aksen seperti bekas robekan yang menambah keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri. 

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa brand fashion yang menggunakan metode upcycling fashion. MONEY MAN salah satunya yang mengumpulkan sisa-sisa bandana dan merubahnya menjadi sebuah kemeja yang mereka beri nama The Bandana. Kemeja ini memiliki berbagai warna dan motif yang tentu saja one-of-a-kind. Selain The Bandana, MONEY MAN membuat Reversible Bandana Jacket yang juga terbuat dari sisa bandana. Uniknya, jaket ini bisa dipakai dua sisi, yang berarti kita mendapatkan dua jaket hanya dengan membeli satu jaket.

Image courtesy of MONEY MAN.

Image courtesy of MONEY MAN.

Phantasma*Studio juga merupakan salah satu pelaku industri fashion yang menggunakan metode upcycling fashion. Mereka memproduksi kemeja unik yang terbuat dari sisa bahan flanel. Produk ini dibuat secara eksklusif, yang berarti hanya ada satu-satunya yang dibuat oleh Phantasma*Studio. Selain kemeja tersebut, produk mereka yang paling menarik perhatian adalah vest yang terbuat dari jeans bekas. Pada vest ini mereka menggunakan jeans bekas dari Zara dan Cheap Monday yang merupakan brand fast fashion

Image courtesy of Phantasma*Studio.

Image courtesy of Phantasma*Studio.

Kedua brand tersebut berhasil membuat produk hasil upcycling fashion yang tidak sekadar memanfaatkan kembali bahan-bahan sisa menjadi produk baru namun juga membuat produk tersebut memiliki nilai jual tinggi dengan desain yang dirancang dengan sangat apik dan kualitas terjamin. 

Previous
Previous

Pengaruhi Konsumen Dengan Warna Kemasan

Next
Next

Pelajari Ini Sebelum Buka Coffee Shop Sendiri