Revolusi Perawatan Kewanitaan Melalui Celana Menstruasi

Geometry-Moonrise.jpg

Menstruasi, haid, atau datang bulan adalah suatu siklus alami yang dialami oleh semua perempuan di setiap bulannya. Oleh karena itu, penggunaan produk menstrual seperti pembalut, tampon, dan menstrual cup sangatlah tinggi kebutuhannya. Akan tetapi, sayangnya, produk menstrual yang sudah tersedia di pasar, mayoritas memiliki tantangannya masing-masing, baik dari segi kelestarian lingkungan, hingga nilai sosial budaya. Misalnya, produk pembalut sekali pakai yang paling umum digunakan di Indonesia, yang sebenarnya tidak ramah lingkungan karena sulit didaur ulang.

“Produk menstruasi yang praktis, apalagi sustainable sangat terbatas,” ujar Titin Christine Biantoro, salah satu pendiri Moonrise, sebuah brand period panties atau celana menstruasi pertama di Indonesia. Didirikan bersama dengan kedua rekannya, Marcella dan Thyra, Titin pun bercerita tentang bagaimana ia memiliki banyak pengalaman dan kesulitan dengan sejumlah produk menstrual yang tersedia. “Dulu saya belajar pakai tampon di sekitar usia 12 tahun. Saya diajari guru bule saya. Tapi saat ibu saya tahu, beliau sangat marah karena banyak anggapan yang melihat kalau memakai tampon untuk menyerap darah menstruasi, artinya sudah tidak perawan lagi. Begitu juga dengan menstrual cup, yang saat ini dianggap sebagai solusi ramah lingkungan. Jadi, tidak semua perempuan yang belum menikah mau memakainya.”

Titin pun pernah mencoba menggunakan pembalut berbahan kain yang dapat dicuci. Namun, pembalut berbahan ini memang agak kurang praktis dan kurang nyaman digunakan. Dari sini, tidak sengaja dirinya melihat iklan produk celana menstruasi dari sebuah brand asing. “Saat pertama kali melihatnya, saya langsung pikir ini ide menarik. Ada stigma negatif kalau tampon dan menstrual cup itu bisa menghilangkan keperawanan, jadi celana menstruasi ini jadi win-win solutions. Bisa dipakai berulang kali, praktis, lebih sustainable, dan tidak mengundang stigma,” ujarnya. Ia pun lantas mendapati bahwa harga produk celana menstruasi dari brand asing tersebut dijual dengan harga sangat tinggi bila dikonversikan ke rupiah, belum lagi tambahan biaya pengiriman, serta waktu shipping yang diperlukan. Oleh karenanya, Titin pun berpikir untuk mencoba membuat produk pembalut dalam bentuk celana dalam ini sendiri.

processed_Midrise Cotton Nude.jpg
 

celana menstruasi bisa dipakai berulang kali, praktis, lebih sustainable, dan tidak mengundang stigma.

Proses riset dan pembuatan produk memakan waktu cukup lama. Ia perlu bolak-balik mencari pabrik atau manufaktur yang mampu membuat produk yang diinginkan. Belum lagi proses pemilihan bahan, pembuatan prototype, dan uji coba yang tidak singkat. Output yang diharapkan adalah produk celana menstruasi yang memiliki daya serap darah mentruasi yang tinggi, namun tetap tipis, bukan yang tebal seperti memakai popok, agar nyaman digunakan untuk berbagai aktivitas. Inilah tantangannya. “Kita mulai riset di pertengahan 2019, dan launch produk di 2021. Jadi ada satu tahun proses yang dibutuhkan untuk set up semuanya,” jelasnya bercerita.

output yang diharapkan adalah produk period panties yang memiliki daya serap darah mentruasi yang tinggi, namun tetap tipis, bukan yang tebal seperti memakai popok, agar nyaman digunakan untuk berbagai aktivitas. Inilah tantangannya.

project_20210324_1133549-01.png

Produk Moonrise saat ini tersedia dalam beberapa varian, mulai dari yang dikategorikan untuk kebutuhan hari-hari awal mentruasi saat darah yang keluar sedang banyak-banyaknya, hingga yang cocok digunakan saat hari-hari akhir. “Ada produk yang terbuat dari polyester, ada yang dari cotton. Produk heavy flow kita, yang paling tebal dan punya daya serap paling tinggi, bisa dipakai hingga 8 jam. Sebenarnya saat saya tes, saya pakai hingga 12 jam nggak bocor sama sekali, baru di 13 jam mulai bocor sedikit. Tapi ini saya nggak sarankan,” ujar Titin menjelaskan produknya. “Untuk yang lebih tipis ketebalannya, yang modelnya lebih cocok untuk panty liner dan digunakan di hari-hari akhir menstruasi, bisa digunakan hingga 6 jam.”

Mengenalkan sebuah produk baru memang tidak selalu mudah. Titin menjelaskan, sejak Moonrise diluncurkan, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh konsumen adalah mengenai daya serap. Wajar pertanyaan ini dilontarkan, karena selama ini produk pembalut yang dikenal cenderung terlihat tebal. Dengan bentuk celana dalam yang terlihat tipis namun sudah merangkap fungsi sebagai pembalut, tentu produk Moonrise mengundang pertanyaan. “Dalam benak kita, darah menstruasi yang keluar itu macam segalon, seperti 500 ml. Padahal menurut riset, hanya maksimum 40 ml yang keluar di setiap harinya. Tidak banyak orang yang tahu karena hal ini tidak diajarkan di sekolah,” jelas Titin melanjutkan. Menanggapi hal ini, Moonrise banyak menunjukkan demo yang berisi informasi daya serap produk dalam iklan-iklannya.

Mengenalkan sebuah produk baru memang tidak selalu mudah. Sejak Moonrise diluncurkan, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh konsumen adalah mengenai daya serap.

Di samping itu, banyak juga yang merasa jijik karena merasa seolah tidak memakai pembalut, langsung celana dalam saat sedang datang bulan. Padahal, sebenarnya memakai produk Moonrise maupun pembalut biasa sama saja. Hanya bedanya, celana menstruasi Moonrise tidak memerlukan tambahan pembalut sekali pakai untuk menyerap darah. Menanggapi hal ini, Titin menganggap maklum karena memang pasar masih memerlukan banyak edukasi. Saat ini pun Moonrise tengah bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk healer, dan ahli kesehatan untuk menyusun kampanye yang menjelaskan mengenai menstruasi dan kesehatan vagina dari sisi kesehatan, holistik, dan spiritual. “Kami coba rangkum semua aspek agar edukasi bisa lebih diterima oleh konsumen,” lanjut Titin. “Sedihnya society kita masih melihat menstruasi sebagai hal yang cenderung merugikan. Padahal tidak begitu. Melalui Moonrise, pandangan ini ingin kami ubah. Menstruation is very purifying. That what makes us a woman. Sejak membuat Moonrise, I always looking forward to my period days.”

Saat ini, produk Moonrise baru tersedia tersedia dari ukuran XS hingga XL. Namun, dalam waktu dekat akan diluncurkan produk hingga ukuran XXXXL (4XL). “Impian saya, produk Moonrise bisa mencakup semua size. Jadi, bisa juga digunakan untuk Ibu hamil yang sedang dalam masa nifas (mengeluarkan darah kotor setelah melahirkan),” sebut Titin. “Selain itu, tentunya ingin dapat menghasilkan lebih banyak lagi inovasi produk yang membuat segala aktivitas di masa menstruasi menjadi lebih nyaman.”

Previous
Previous

Praktis dan Ramah Lingkungan Dengan Berlangganan Tisu Bambu

Next
Next

Airi Matahari: Menjual Karya Seni Melalui Sistem Lisensi