Memahami Tujuan Berkarya
Setiap karya pasti memiliki pesan yang tersimpan di dalamnya. Entah disampaikan secara harafiah atau tersirat, pesan yang memiliki motif atau tujuan tertentu itu adalah yang memberi nilai pada sebuah karya. Apalagi dalam sebuah karya lukis. Diketahui lukisan merupakan salah satu media yang bisa memperlihatkan ekspresi, karakter, dan identitas sang pelukis secara jujur. Seperti karya lukis hasil pulasan tangan Oky Rey Montha yang bertemakan Pop Surealis. Sejak kecil ia mengaku suka sekali komik dan film kartun. Saat dewasa, ingatan-ingatan akan kesenangannya itulah yang tertuang di setiap lukisannya. Tentunya setiap karakter yang digambarkan tidak sekadar mementingkan segi estetika tapi nilai filosofis di dalamnya lengkap dengan pesan nan mendalam.
Seniman yang sudah menggambar sedari kecil ini mengaku banyak pesan-pesan sosial yang ingin disampaikannya lewat lukisan. Ia mengatakan, “Kekhawatiran saya sepertinya mewakili kekhawatiran banyak orang. Masalah perbedaan atau isu minoritas. Meski sebenarnya secara pribadi saya senang menjadi seorang minoritas karena bisa jadi orang yang berbeda. Akan tetapi, saya lebih sering membicarakan sesuatu yang sifatnya universal, memosisikan diri sebagai orang Indonesia, sebagai makhluk bumi yang tidak membahas satu lingkungan sempit saja.”
Jika ditelusuri lebih jauh, karyanya pun banyak bernuansa gelap walau menampilkan gambar kartun yang lucu dan unik. Ini sengaja menjadi konsep Montha sendiri karena pengalaman masa lampau yang sangat memengaruhinya berkesenian. Sehingga selain untuk menyampaikan pesan tertentu, tujuan Montha menciptakan karya adalah untuk menuangkan segala keresahan pikiran dan hati yang sering mengganggu kondisi psikisnya. Secara singkat ia menyatakan bahwa sewaktu kecil keluarganya tidak baik-baik. Sehingga seni menolongnya untuk membantunya berjuang memerangi situasi hingar-bingar dalam rumahnya yang kurang harmonis.
“Dulu saya pernah berada dalam “kegelapan”. Walaupun kini sudah tidak lagi tapi saya bersyukur pernah punya masa-masa itu. Saya jadi bisa lebih memahami perjalanan hidup yang akhirnya memberikan banyak inspirasi untuk berkarya. Seni seakan menjadi terapi untuk saya dapat menikmati pengalaman yang sudah berlalu itu. Seni sangatlah kompleks. Seperti melukis, tujuannya tidak hanya satu. Terkadang melukis bisa untuk terapi, terkadang untuk senang-senang. Jadi alasan kita berkarya tidak hanya satu.”
Tema pop surealis sendiri sengaja dipilihnya untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya tentang dunia dan sekitarnya. Pendekatan budaya budaya populer memudahkannya untuk berbicara tentang apa yang terjadi hari ini. Menurutnya, kita bisa lebih menikmati sesuatu yang berkaitan dengan keseharian, dengan apa yang terjadi pada hari ini di hidup kita. Sedangkan konsep surealis menarik baginya karena bisa merealisasikan apa yang tidak bisa dicapainya di dunia nyata. Ketika ia tak bisa menikmati dunia nyata, ia bisa menikmati dunia surealis di dalam karya-karyanya. “Dream Capture”, begitu ia menyebut karya-karyanya. Montha merasa ia memotret mimpi yang kemudian dituangkan dalam lukisan.
Seperti juga yang akan ditampilkannya nanti di OPPO Art Jakarta Virtual 2020. Dalam exhibisi solo yang digelarnya, Oky Rey Montha akan menampilkan episode-episode yang terjadi belakangan yaitu fenomena Corona. Kesembilan lukisan yang akan hadir di sana mengurutkan interpretasinya tentang pandemi mulai dari awal terjadinya hingga sekarang. Tentu saja dengan pendekatan budaya populer dan aliran surealis yang menjadi karakternya, serangkaian lukisan tersebut tidak menyatakan pesan secara verbal. Sebaliknya, ia mencoba membahasakannya dengan ilmu psikoanalisis. Lewat exhbisi solo tersebut, Montha ingin membagikan pengamatannya tentang dampak psikologis yang dirasakan akibat pandemi dengan harapan untuk membuka dialog di antara penikmat seni akan isu yang sedang dihadapi bersama ini.