Debut Seri White Painting Eugene di Art Jakarta: Menyusuri Kisah di Balik Kanvas

Setelah sukses dengan pameran tunggal "New Sea: After the Rainbow" di Museum Seni Kontemporer Tokyo, antusiasme dan dukungan dari berbagai wilayah dan negara semakin besar, yang mendorong didirikannya museum permanen bernama "Eugene Museum in Bali". Museum ini berlokasi sekitar sepuluh menit dari Pura Tanah Lot, di situs Warisan Dunia UNESCO, dan akan dirancang oleh arsitek terkenal Indonesia, Andra Matin.

Dalam video terbaru yang dirilis oleh museum, arsitek Andra Matin membahas konsep bangunan, menampilkan sketsa dan detail mengenai bahan yang digunakan. Video ini juga menyoroti perjalanan sang seniman, Eugene Kangawa, dari gagasan awal hingga terciptanya museum permanen, dengan beberapa cuplikan dari studio dan rumahnya.

Musim gugur ini, sebagai bagian dari Art Jakarta, salah satu pameran seni terbesar di Asia Tenggara, seri "White Painting" Eugene akan ditampilkan dalam pameran khusus bernama "SPOT", yang menghadirkan karya sepuluh seniman terkemuka. Ini akan menjadi kali pertama seri tersebut dipamerkan di Asia Tenggara.

Tentang Eugene Museum in Bali

Terletak di kawasan subur dekat Pura Tanah Lot, museum ini akan dibangun di lahan seluas 1 hektar, memadukan seni, arsitektur, dan alam. Museum ini dijadwalkan dibuka untuk umum pada tahun 2026, menampilkan karya permanen dari Eugene yang berfokus pada harmoni antara seni dan lingkungan sekitar. Arsitektur museum seluas 5.000 meter persegi ini akan terdiri dari lebih dari sepuluh ruangan, memamerkan karya-karya seperti Golden Rain, Infinite Ocean, serta lukisan-lukisan besar. Fasilitas lainnya termasuk restoran, perpustakaan, dan program menginap untuk pengalaman yang memperkaya pengunjung dari berbagai generasi.

Karya Eugene, yang mengeksplorasi tema cinta, cahaya, bayangan, serta interaksi antara manusia dan alam, telah menarik perhatian global. Pameran tunggalnya di Museum of Contemporary Art Tokyo pada 2021-2022, meskipun berlangsung di tengah pandemi, berhasil menarik antrean panjang dan menerima respon internasional yang luar biasa. Dukungan dari komunitas global menjadi faktor kunci di balik pendirian museum permanen di Bali, di mana seni Eugene dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Kolaborasi Andra Matin dan Eugene

Museum ini juga merilis program khusus di studio Eugene dekat Tokyo, di mana model dan karya seni ditampilkan sebelum pembukaan resminya. Dalam video wawancara, Andra Matin menguraikan konsep arsitektural Eugene Museum, serta pandangannya mengenai hubungan antara alam, seni, dan manusia yang tercermin dalam desain bangunan tersebut.

Pameran di Art Jakarta

Eugene juga akan berpartisipasi dalam Art Jakarta, sebuah pameran seni internasional bergengsi. Karya dari seri White Painting, yang dimulai pada 2017, akan dipamerkan. Karya ini unik karena kanvasnya diberi judul berdasarkan nama-nama individu yang telah berpartisipasi dalam mencium kanvas tersebut. Lebih dari 600 orang dari berbagai negara, termasuk AS, Meksiko, Italia, dan China, telah berpartisipasi dalam proyek ini. Debut White Painting di Asia Tenggara akan menjadi salah satu highlight pameran ini.

Previous
Previous

Sambut Album Baru, RAN Ajak Morgan Oey, Claresta Taufan, dan Jourdy Pranata dalam Video Musik “Rahasia #1” dan “Rahasia #2”

Next
Next

A Progress in the Narrative: Next Act of Indonesian Film