Di Balik Rangkaian Kegiatan Partisipan Bandung Design Biennale

Saat ini sudah memasuki minggu ke-3 Bandung Design Biennale (BDB’21) telah terlaksana menjadi sebuah pameran yang diselenggarakan di 23 lokasi berbeda di Kota Bandung. Menggagas Excavate: Mapping The Commons Across The Spectrum sebagai tema utama, BDB’21 kali ini merenspons berbagai gagasan, objek, serta praktik hasil penemuan ke dalam beberapa program dengan format berbeda-beda. Sebelumnya akan dikuratori terlebih dahulu oleh Prananda L. Malasan (Design Science Researcher), Krishnamurti Suparka (Interdisciplinary Practitioner), dan Herry Sutresna (Designer).

Selain menjadi pameran Bandung Design Biennale pertama di masa pandemi, Acara yang berakhir pada tanggal 27 November ini hadir membawa berbagai inovasi terbaru. Mulai dari sistem kurasi yang diterapkan, yaitu bagaimana para kurator berusaha untuk menstimuli para calon partisipan supaya menuliskan ide serta rencana penyelenggaraan acara berdasarkan teks kurator singkat yang menekan pada pencarian makna baru dari “desain”, sampai dengan menetapkan rangkaian kategori program yang sebelumnya hanya terbagi ke dalam 4 kategori, namun di tahun ini terbagi menjadi 10 rangkaian kategori program bervariasi, di antaranya adalah Circularity, Inclusivity, Printed Matter, Film & Photography, Gastronomy, Spatiality, Rights & Social Empowerment, Urban Exploration, The Everyday, dan The Music Scene.

Pembentukan 10 rangkaian kategori program awalnya tidak terencana dengan pasti, para kurator tetap berupaya agar selalu terbuka pada berbagai temuan dari calon partisipan. Dapat disimpulkan bahwa pembentukan 10 kategori hanya didasari oleh data-data proposal calon partisipan proyek yang masuk kepada para kurator saja. Setelah berhasil peninjauan beberapa data proposal, para kurator akhirnya melakukan proses refleksi, sehingga terbentuklah 10 kategori yang akan menjadi kerangka dasar penyelenggaraan BDB’21.

Meskipun para kurator berusaha untuk selalu terbuka pada hasil setiap temuan dari para partisipan, tentu mereka juga memiliki pertimbangannya sendiri, terutama bagi para calon partisipan yang ikut serta ke rangkaian acara BDB’21 melalui open submission, yakni dengan mencari partisipan yang dapat menggali lebih dalam lagi soal makna dan konsep berpikir sebuah desain berdasarkan nilai transdisiplin dan nilai kebaruan dari upaya untuk melakukan proses desain. 

Tak hanya para partisipan open submission saja yang ikut serta, akan tetapi para partisipan non-open submission juga sengaja dihadirkan guna membahas lebih banyak ranah yang dipikirkan agar perlu dieksplorasi atau didiskusikan dalam kaitannya dengan teks kuratorial, seperti dari praktek-praktek pengarsipan yang sudah ada, proyek desain inklusif, dan diskusi terkait kota dan ruang hidup.

Berbagai kesulitan terjadi selama proses pemilihan partisipan berlangsung, terutama ketika berada pada proses pengkategorian masuknya hasil open submission, hal itu karena adanya banyak sekali bahasan rumit masuk ke kategori tertentu, terlepas dari hal transdisiplin yang diharapkan sebelumnya, misalnya ketika proyek pembuatan kaset dari daur ulang antara masuk ke kategori musik atau ke kategori sirkulasi. Selain rumitnya bahasan, singkatnya waktu selama memproses pemilihan partisipan juga termasuk salah satu kesulitan selama pembuatan BDB’21.

Melalui proses pada rangkaian acara BDB’21, diharapkan para partisipan dapat merenung, merefleksikan, dan memikirkan kembali makna desain yang selama ini dipahami, sehingga ke depannya dapat memunculkan cara berpikir cukup kritis dan alternatif dalam berpraktik desain yang cukup beragam, serta secara berkelanjutan bisa terbiasa untuk melakukan proses-proses tersebut.

Berbagai cerita lika-liku di balik rangkaian pembentukan kegiatan partisipan BDB’21 tentu menjadi bukti nyata bahwa adanya kerja keras guna menyukseskan acara BDB’21 dan bisa memenuhi tujuan awalnya yaitu menggali lebih dalam tentang ekplorasi kreatif yang dapat dilakukan di luar bentuk pameran konvensional.

Rangkaian Kategori Kegiatan Partisipan Bandung Design Biennale 2021 antara lain;

Inclusivity

Ramah Disabilitas dan Inklusif untuk semua - Geraktin Jawa Barat

Bandung (?) Ramah Difabel (?) - Purbaningsih Sashanti

Tactogram – Fariz Fadhillah

Satu Rasa, Enam Bahasa - Capdangu 

Kelas Komik Mukomi - Mukomi Studio 

Perempuan di Ekosistem Kreatif - Hera Mary, Irvine Jasta, Nyanya, dan Rinjani 

Tempat Main, Teman Main! - Superkids Eduventure & Sakola Pasar 

Tactoverse - Tactogram 

Rights & Social Empowerment

INDDEX – INDDES

Kolaborasi Jurnalis dan Pekerja Grafis: Jurnalisme Data dan Hackathon - Bandung Lautan Api

UNITY : We Are Human - Arah 

From Urban to Rural - Gustaff H. Iskandar 

Mengembalikan Ruang Kota, Desain dan Partisipasi Warga - Amel, Romo Sandyawan, Warga Tamansari 

Desain Sebagai Strategi dan Perubahan Sosial dalam Pemulihan Krisis - Martin Lukman Kattopo dan Hendro Sangkoyo 

Exposing The Exploitative Side of Creative Work - Virliany Rizqia 

Harnessing Creative Workers in The Vast Digital Era - MBA ITB 

From Urban To Rural - Gustaff H Iskandar 

Mengembalikan Ruang Kota, Desain dan Partisipasi Warga - Amel (RUJAK), Romo Sandyawan, Warga Taman Sari 

Desain Sebagai Strategi dan Perubahan Sosial dalam Pemulihan Krisis - Martin Lukman Kattopo & Hendro Sangkoyo 

Kolaborasi Jurnalis & Pekerja Grafis : Journalisme Data dan Hackaton - Nick Gant & Adhi Nugraha 

Circularity

Surfing on Urban Plastic Waste - Trashsmith x British Council 

Bongkar Bunker - Wanara Studio 

Fishare - Ziyuan Zhu 

Make To: Gather - Ziyuan Zhu & Sheng Hung 

Making Nature Project - Nick Gant & Adhi Nugraha 

The Everyday

Ngawang-ngawangkong : Gimana kalau fenomena keseharian ‘direlevansikan’ di masa depan? - Disket Sharing 

Burn the Flowers - Studio Pancaroba 

Nine Earths - Sembilan Matahari & D-Fuse x British Council Indonesia 

Nada November - Gelanggang Olah Rasa 

Pamali & Desain - Jigana Kleb 

Lingkar Kolektiv - Grifen Studio x Wanara 

Merch Showcase - UNKL347 

From Wall to Tarmac - Andhika Yudi 

From Skate to Faith - Inong 

Mengeksplorasi Makna dan Fungsi Kuratorial Dalam Desain - Danny Wicaksono, Kamil Muhammad, Artiandi Akbar 

Dialog Desain x Museum Benda: Galeri Nasional Indonesia: Kurasi, Narasi, dan Partisipasi Publik - Design Ethnography Lab ITB 

Coo-Critique - Yasmin Tri Aryani 

From Wall To Tarmc - Andhika Yudi 

From Skate To Faith - Inong 

Nine Earths - Sembilan Matahari 

The Music Scene

Ambok (Sing): Pameran Arsip Rilisan Fisik Musik Bandung (2020 – 2021) - Kapital Space

Notes From The Underground: Pengarsipan Kompilasi Musik Independen Bandung (1996-2015) - Idhar Resmadi 

Pengarsipan Flyer Gigs Mandiri - Deden Erwin Suherman 

Otonomi, Desentralisasi, dan Lokalitas Senyawa - Rully Shabara Herman 

Upah Pengrajin Alat Musik Tradisional Bandung - Christophorus Kyoto 

Notes From The Underground: Pengarsipan Kompilasi Musik Independen Bandung (1996-2015) - Nick Gant & Adhi Nugraha 

Pengarsipan Flyer Gigs Mandiri - Deden Erwin Suherman 

Otonomi, Desentralisasi, & Lokalitas Senyawa - Rully Shabara Herman 

Urban Exploration

Jalur Desain - Rupa Desain x Dsekitarkita x Cerita Bandung 

Design Cities Bandung x St. Etienne 2021 - Institute Francais 

Kota Kita Nanti - Goethe Institute 

Mengarsipkan Warung Kopi Bandung Melalui Bahasa Visual - Yanty Hardi Saputra @gemarngopi 

Pintu dan Rumah: Merekam Gapura di Kampung Kota - Studio___Lion 

Openhouse Fablab - Fablab 

Diegetic Prototype Launching: Concepts on Future City after Pandemic – Dsekitarkita

Isometricity - Motionbeast 

Hidden Gems of Sukamiskin - Sukamiskin Collective 

Spatiality

Visual Narrative Workshop - Gosha Muhammad & Rizki Maulid Supratman 

Microlibrary Prefabricated Timber - SHAU x KLI 

Romanticizing The Familiar - Office SA 

Floor - Dua Studio 

Jelajah Karya Basio - Basio 

Montrii House : A Housewarming - Luwist Spatial 

The #responsiblecabin Workshop : Imagining Live Anywhere, Anytime, Anyhow - Aaksen Responsible Aarchitecture

Superimpose - Nusae & Ragam 

Venture 2.0 - FSRD ITB x STIDC 

Visual Narrative Workshop - Gosha Muhammad & Rizki Maulid Supratman 

Elementale: Venture of 5+1 Architectural Elements towards Future Dwelling - K.o.H Studio 

Gastronomy

Soy Division x KKN - Ariel, Okky, Nina 

Rasanya Aku Kenal - Parti Gastronomy 

Edible - Conture Concrete Lab 

Cake Decorating Workshop - Smulguds 

Naga dan Terigu (Arah Baru dalam Industri Roti Indonesia) - Seroja Bake 

Film & Photography

Re: Scan Memory - Labyrinth Film Lab 

Sono Mama 6.0 - LABO. 

Printed Matter

Cyanotype - Tetapanalog 

Rangkai Aksara 2021 - TypeDialogue x ADGI Bandung 

Designer Response: Reinterpretation of the Excavation - ADGI Bandung 

In A Matter of... Type: Alto Grotesk Exhibition - Hi Jack Sandals 

Book Launching : Pretty in Punk - Dendy & Darman Studio 

Printed Melodies - Norrm, Irama Nusantara, Binatang Press 

Further Reading Print No.3: Down South, Outgazing Our Views - Further Reading 


Previous
Previous

The Bins Culture: Tampilkan Pesona Vintage Item dan Thrift Shopping

Next
Next

Peran Koperasi dalam Industri Kreatif