Berkreasi Lewat Inspirasi Perempuan 

Industri kreatif di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan. Banyak anak-anak muda yang berani untuk meluapkan ide-ide mereka yang luar biasa. Kita bisa melihat akun-akun ilustrator muda di media sosial, tak hanya itu saja sejak hadirnya marketplace dari membantu banyak pekerja kreatif yang kini dapat menjual karyanya jauh lebih mudah. 

Hadirnya pasar yang mulai mendukung pun juga melahirkan ilustrator-ilustrator baru yang beragam, termasuk ilustrator perempuan yang berbakat.  Ilustrator perempuan dengan tema-tema ilustrasi yang bertema girly pun cukup menarik perhatian banyak orang, seperti Fasta Dendrobium dari Sun Hand dan Elisa dari Lula by Leisha. Karya-karya mereka pun menghiasi berbagai macam item dari tas, masker, tempat hand sanitizer, stickers hingga grip handphone kekinian yang cocok untuk menjadi koleksi milik pribadi atau menjadi kado. 

“Karena dari kecil itu, aku tipenya yang cewek banget, demen nya yang pita-pita. Jadi emang bawaan jiwanya udah perempuan banget jadi emang ke gambar dari ilustrasi aku,” kata Elisa. Meski tak memiliki latar belakang desain, Elisa memutuskan membuat Lula by Leisha setelah bisnis packaging miliknya terdampak pandemi. Dirinya juga ingin membantu para pekerjanya untuk memiliki pekerjaan ketika masa pandemi. Karya-karya milik Elisa sendiri dapat ditemukan di marketplace Moselo. 

Baginya, marketplace daring  memberikan kesempatan untuk para ilustrator seperti dirinya memperkenalkan karya-karyanya. Elisa memutuskan untuk bergabung dengan Moselo, karena Moselo secara khusus menawarkan produk hasil pekerjaan tangan seniman lokal. Elisa tak menyangka meski hanya bergabung satu bulan dirinya menemukan komunitas dan juga orang-orang yang mendukung karya-karya nya, terutama karena Elisa baru menjalankan bisnis nya ini ketika pandemi dimulai. Tak hanya itu saja, menurut Elisa, tim Moselo juga mengerti rencana dan pemikirannya sebagai pekerja kreatif. Kedepannya, Elisa ingin memberikan yang lebih baik untuk penggemarnya. “Ke depannya, aku ingin fokus ke tas ya, karena aku paling suka tas terus kedepannya aku pingin punya penjahit sendiri.” kata Leisha menutup pembicaraan. 

Jika Lula by Leisha terinspirasi oleh karakter sang ilustrator, karya-karya Sun Hand terinspirasi dengan girl power. “Sebenernya aku menjunjung konsep girl power yah, jadi ketika perempuan memberikan suaranya melalui karya, aku lihat disitulah kekuatan perempuan sesungguhnya. Jadi kita mungkin bisa jadi perempuan yang lebih hebat dari karya-karya yang authentic” kata 

Fasta selaku founder Sun Hand. Fasta juga menambahkan bahwa melalui karakter-karakter yang dibuatnya menggambarkan sifat saling mendukung perempuan. 

Fasta juga mengatakan bahwa peran marketplace daring seperti Moselo sangat membantu pekerja kreatif seperti dirinya, karena telah memberikan wadah dan juga menemukan circle inspirasi kreator lokal lainnya. Selain memberikan wadah untuk illustrator seperti Fasta, Moselo juga memberikan dukungan untuk pasar yang lebih mengarah ke digital.  “Sun Hand itu dari awal memang fokus ke target pasar digital, tentunya itu menjadi perhatian utama buat kami, dan dari situlah kami dapat menjangkau pasar yang lebih beragam,” Fasta melanjutkan.  Fasta juga menambahkan bahwa sangat penting untuk menjaga kualitas setiap produknya. Sebelum memasarkan barang-barangnya, dirinya mencoba setiap sample berkali-kali agar kualitas barang sesuai dengan harapannya.  

Tak lupa, Fasta juga mengatakan agar orang-orang Indonesia tetap mendukung pasar kreatif Indonesia dan tidak meremehkan produk lokal, karena setiap hasil yang dihasilkan oleh dirinya atau pun illustrator lainnya dibuat dengan hati dengan desain yang tidak pasaran.  “Produk yang kita bikin itu kelebihan nya ada pada desain yang limit, dan kita juga tidak mengesampingkan quality control, karena kita langsung check sendiri.” 

Perhatian ke industri kreatif lokal sendiri sangatlah dibutuhkan. Memang, saat ini Indonesia telah mengalami kemajuan dalam industri kreatif yang ada, namun adanya barang-barang impor dengan harga yang lebih murah sebenarnya juga membuat para pekerja kreatif memiliki saingan yang cukup kuat. 

Baik Fasta dan Elisa juga memberikan saran agar para pekerja kreatif dari sektor apa pun berani untuk menampilkan karya mereka. Hal ini juga yang ditanamkan oleh Moselo melalui campaign #StartSmall yang mendorong para pekerja kreatif untuk berani mengambil langkah pertama memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat orang Indonesia bersama puluhan ribu pekerja kreatif lainnya. 

Previous
Previous

Pilih Jadi Musisi Dalam Label Musik Atau Indie?

Next
Next

Praktis dan Ramah Lingkungan Dengan Berlangganan Tisu Bambu