Amis Akhiri Males Tour di Jakarta dengan Penampilan Intim dan Penuh Energi
Saya tiba lebih awal di Studio SAGALA, Cinere, tempat diselenggarakannya acara puncak Amis: Males Tour. Tim Amis sudah sibuk berlalu-lalang, mempersiapkan segala hal untuk menyambut para penonton yang akan datang malam itu. Tepat pukul 20.00 WIB, Amis membuka penampilannya dengan lagu 'Surga di Telapak Kaki Bapak'. Lagu tersebut dibawakan dengan penuh khidmat dan menggema, membuat bulu kuduk penonton berdiri. Suara choir yang mendampingi menambah suasana magis, membiarkan penonton terselimuti oleh keindahan melodi yang mengalun merdu.
Sebelumnya pada Juli 2024 lalu, Amis merilis album penuh perdananya yang bertajuk 'Filosofi Males'. Album ini mendapat sambutan hangat dari pendengar musik Indonesia, terutama karena kekuatan liriknya yang cerdas, nyentil dan relevan dipadu dengan melodi yang menyentuh hati. Kesuksesan album tersebut mendorong Amis untuk melanjutkan kampanye dengan melangsungkan Amis: Males Tour yang menjelajahi 33 kota di Indonesia.
Jakarta menjadi kota ke-33, penutup dari rangkaian tur yang panjang dan penuh kenangan. Bagi Amis, angka 33 memiliki makna spiritual, dianggap sebagai bentuk doa atau dzikir yang diharapkan membawa berkah bagi dirinya dan tim yang setia mendukungnya di balik layar.
Tur ini membawa Amis melintasi tiga pulau, yaitu Bali, Jawa, dan Sumatera. Dengan 33 kota yang dikunjungi, Amis tercatat sebagai salah satu solois indie Indonesia dengan tur kota terbanyak dalam kurun waktu singkat, menunjukkan dedikasi dan sambutan hangat dari penggemarnya di seluruh kota.
Penampilan di Jakarta, sebagai penutup dari seluruh rangkaian tur, dirancang dengan nuansa yang lebih intim, memberikan pengalaman mendalam bagi para penggemar yang hadir. Amis mengaransemen ulang beberapa lagunya khusus untuk tur ini, menawarkan nuansa eksklusif yang hanya bisa dirasakan oleh penonton yang hadir.
Sebagai penonton, salah satu momen paling berkesan bagi saya adalah saat Amis berkolaborasi dengan musisi-musisi lain di panggung, mulai dari Adit dari Sisitipsi, Resya Harbie dan Andreas Rawis dari The People’s People, Bagas dari Shyclops, Noor Kamil hingga Pamungkas. Kolaborasi ini menghadirkan dimensi baru pada beberapa lagu, dengan harmoni yang kaya dan perpaduan suara yang menghadirkan nuansa segar serta tak terduga.
Biasanya tampil secara akustik, kali ini Amis menghadirkan choir dalam setlistnya, menciptakan pengalaman musikal yang tak terlupakan. Amis mengungkapkan bahwa kehadiran choir merupakan pengalaman yang ingin ia hadirkan sama seperti saat ia melangsungkan rekaman beberapa lagunya di Lembaga Alkitab Nasional.
Selain choir, Amis juga mempersembahkan aransemen full band, memberikan warna baru yang segar bagi saya sebagai pendengar karya-karyanya.
“Emang di album pertama ini ada beberapa lagu yang full band, ada Cinta Kadang Anjing, ada O Kanan O Kanan, ada Darurat Judi itu full band semua. Gua pengen menghadirkan suara asli dari lagu-lagu itu,” tuturnya.
Sepanjang malam, Amis membawakan lagu-lagu andalannya, termasuk "Hari Raya Sosial Media" dan "Darurat Judi", yang sudah viral di berbagai platform sosial media. Konser diakhiri dengan lagu penuh energi, 'O Kanan O Kanan Kiri Kotak Segitiga Atas', yang mengandung kritik tajam terhadap pemerintah, membuat penonton larut dalam semangat protes dan refleksi sosial yang dibawakan Amis.
Dari kolaborasi musisi hingga aransemen unik yang hanya bisa dinikmati langsung, setiap penampilan Amis berhasil menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan penggemarnya. Penutupan tur di Jakarta menyuguhkan momen-momen memukau yang penuh keintiman dan energi, menjadikan konser ini layak dikenang.