Teuku Riefky Harsya dan Fadli Zon, Dua Menteri Baru Kabinet Merah Putih Untuk Pengembangan Kebudayaan dan Industri Kreatif Indonesia
Prabowo Subianto telah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 kemarin. Pada hari yang sama, susunan menteri kabinet juga telah diumumkan. Dari sederetan kementerian dan nama menteri yang diumumkan, ada dua sosok yang akan bersinggungan langsung dengan industri kreatif Tanah Air, yakni Teuku Riefky Harsya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif dan Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Yuk, kenali lebih lanjut profil kedua menteri yang siap bertugas di Kabinet Merah Putih!
Teuku Riefky Harsya (Menteri Ekonomi Kreatif)
Nama Teuku Riefky Harsya sudah lama dikenal dalam dunia politik. Sebelum menjabat sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, ia telah berkontribusi di bidang bisnis dan politik. Setelah menempuh pendidikan di Military College of Vermont (US Army ROTC) di Norwich University, Amerika Serikat, Teuku Riefky memilih untuk berkarir di dunia bisnis seperti ayahnya.
Sejak tahun 1990, ia telah menjabat sebagai direksi di perusahaan milik Investment Group (Tbk), termasuk sebagai Marketing Director di Uninet Media Sakti Internet Provider dan President Director di GrandKemang Hotel Management. Di dunia politik, ia juga aktif sebagai Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Pusat serta Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Prabowo-Gibran pada Pemilu tahun ini.
Fadli Zon (Menteri Kebudayaan)
Kiprah Fadli Zon di dunia politik tidak perlu diragukan lagi. Sebagai salah satu pendiri Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Selain fokus di bidang politik, Fadli Zon memiliki minat mendalam dalam kebudayaan, terlihat dari minatnya mengoleksi hingga 1.000 keris dari 20 tahun terakhir. Dalam dunia buku dan literasi, ia juga berkontribusi dengan mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta juga beberapa rumah budaya di Tanah Datar, Sumatera Barat. Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli Zon juga mengungkapkan target dan harapannya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat budaya dunia.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan untuk Mengawal Kepemimpinan Dua Kementerian Baru Ini?
Dalam mengawal kepemimpinan Menteri Ekonomi Kreatif dan Menteri Kebudayaan, ada beberapa langkah penting yang bisa kita dorong bersama. Pertama, pembuatan kebijakan yang inklusif sangat krusial. Regulasi harus berpihak kepada semua pelaku industri kreatif, terutama UMKM dan pekerja seni dari berbagai kelas ekonomi, sehingga semua bisa berkontribusi dan mendapatkan manfaat.
Selanjutnya, dialog terbuka dengan komunitas perlu diadakan secara rutin. Forum diskusi antara kedua menteri dan pelaku industri kreatif akan menjadi wadah yang baik untuk mendengarkan aspirasi serta kebutuhan mereka, memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar relevan dan bermanfaat.
Peningkatan infrastruktur juga menjadi perhatian utama. Pengembangan ruang pamer, studio seni, dan fasilitas pelatihan akan mendukung proses kreatif dan kolaborasi antar seniman. Selain itu, kolaborasi dengan sektor lain, seperti sektor swasta dan lembaga pendidikan yang dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kreativitas.
Terakhir, penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kebijakan yang diimplementasikan. Hal ini memastikan bahwa program-program yang ada tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan langkah-langkah ini, kita berharap dapat mendukung kedua menteri baru dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi industri kreatif dan kebudayaan di Indonesia.