Pahami Ekspektasi Gen Z Saat Berbelanja Produk Retail

Gen Z, generasi yang chronically online, kini menjadi target utama bisnis retail. Mereka menghabiskan lebih dari 8 jam sehari di depan layar. Pola ini berlaku untuk urusan pekerjaan hingga hiburan. Meski begitu, kegiatan berbelanja secara offline masih menarik bagi Gen Z, terutama dengan penawaran promo, giveaway, dan free sample yang tersedia.

Generasi satu ini memiliki preferensi tersendiri dalam pengambilan keputusan saat berbelanja. Mereka cenderung tidak suka mencari produk sendiri; lebih menyukai rekomendasi dari teman, influencer, atau bahkan algoritma di media sosial. Sebagian besar menggunakan media sosial sebagai platform pencarian produk yang ingin dibeli.

Akses informasi yang baik menjadi faktor vital untuk mengarahkan keputusan pembelian pelanggan dalam dua tahun terakhir, termasuk dalam industri retail. Gen Z sangat menghargai kemudahan dan fleksibilitas; pengalaman omnichannel yang seamless akan sangat memikat mereka untuk berbelanja. Ini juga menjadi alasan mengapa social commerce jadi fitur menarik bagi generasi muda saat ini, yaitu satu platform yang memungkinkan mereka melihat produk sekaligus berbelanja di satu aplikasi yang sama. Taktik optimisasi media sosial bahkan sudah mulai dilakukan oleh beberapa luxury brand, seperti Chanel dan Louis Vuitton.

Penggunaan teknologi, khususnya media sosial, saat ini juga dapat membantu pemilik bisnis retail untuk membangun loyalitas pelanggan dengan fitur-fitur seperti online review, in-store navigation, hingga inventory check untuk mengetahui item apa saja yang tersedia. Pilihan in-store pick up juga menjadi salah satu fitur yang menarik perhatian Gen Z.

Segala kemudahan tersebut tentu hadir bersamaan dengan tantangan. Di antaranya adalah:

Ekspektasi Pelanggan Terkait Pengalaman Digital 

Tumbuh besar di era internet dan digital membuat Gen Z memiliki ekspektasi tersendiri terhadap akses informasi sebuah brand. Paling tidak, informasi dasar terkait keunggulan produk hingga cara pembelian yang paling mudah harus bisa diakses melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok. Akan lebih baik jika produk dapat dibeli di platform yang sama.

Tuntutan Otentisitas dan Transparansi

Gen Z menghargai perbedaan; generasi ini menjadikan nilai yang mereka percayai sebagai bahan pertimbangan untuk membeli atau bahkan loyal kepada sebuah brand. Transparansi terkait proses pembuatan hingga kerja sama dengan KOL menjadi poin tambahan yang dapat memperkuat alasan pelanggan untuk memutuskan membeli produk dari brand tersebut.

Para pemilik bisnis retail juga dapat melihat hal-hal ini sebagai peluang. Beberapa kesempatan yang bisa dioptimalkan antara lain:

Peningkatan Loyalitas Gen Z Terhadap Brand

Saat mempertimbangkan untuk membeli sebuah brand, Gen Z cenderung mencari novelty dan kesenangan, termasuk dalam barang-barang sehari-hari. Narasi hingga desain produk yang dikomunikasikan dengan baik dapat menjadi faktor penentu bagi Gen Z untuk loyal terhadap sebuah brand.

Pengalaman Berbelanja yang Seamless

Jadikan media sosial tidak hanya sebagai medium untuk menunjukkan katalog produk, melainkan juga tempat berinteraksi dengan konsumen. Gunakan kolom komentar sebagai tempat untuk mendengar masukan dari audiens dan fitur shoppable post untuk memudahkan transaksi di platform yang sama.

Keputusan seseorang saat berbelanja pada akhirnya dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk pola komunikasi yang umum terjadi di masyarakat pada suatu masa. Saat ini, Gen Z sudah menjadi target market bagi sebagian brand retail dan akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Dengan memahami ekspektasi dan nilai Gen Z, retailer dapat merumuskan strategi yang efektif untuk membangun loyalitas di pasar yang terus berkembang.

Next
Next

Restoran Fine Dining di Berbagai Kota Asia Gulung Tikar