Ragam Cerita Penafsiran Seni dan Budaya dari Indonesia Bertutur 2024

Dok. Indonesia Bertutur 2024

Indonesia Bertutur 2024 akhirnya memulai perjalanan di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali. Memasuki paruh kedua, gelaran festival seni dan budaya ini mengajak kita untuk menyelami kembali makna dari “Subak: Bersama Menuju Harmoni” sebagai tema utama yang diangkat tahun ini. Acara pada tanggal 14 Agustus 2024 dimulai dengan rangkaian temu media bersama Melati Suryodamono (Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024), Ari Respati (Presiden Direktur InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Irnie Wanda (Penelaah Teknis Kebijakan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), serta Dian Sastrowardoyo (Ikon Indonesia Bertutur 2024). 

“Pada gelaran Indonesia Bertutur sebelumnya di Borobudur, kita masih berada di masa transisi setelah pandemi dengan tempat yang relatif lebih kecil. Akhirnya, kali ini di Bali kita menitikberatkan pada pemanfaatan warisan cagar budaya yang dijadikan sebagai sumber inspirasi,” ungkap Melati Suryodamono, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024. 

Setelahnya, Geometry berkesempatan untuk berkeliling dan menikmati beragam suguhan pertunjukan yang ada di Indonesia Bertutur 2024. Ditemani dengan langit biru dan hamparan rumput, tak jauh dari pintu masuk kita bisa langsung duduk dan mendengarkan diskusi “Artist Talk” bersama para seniman yang turut berkontribusi dalam gelaran Indonesia Bertutur kali ini. 

Isyana Sarasvati di Panggung Virama | Dok. Indonesia Bertutur 2024

Menjelang sore, di panggung Virama, Isyana Sarasvati sudah mulai bersiap membawakan serangkaian lagu andalannya. Bertepatan dengan 10 tahun dirinya berkarya di industri musik Tanah Air, Isyana juga mengajak para penonton untuk kembali bernostalgia dengan lagu-lagu Isyana yang masih lekat dengan nuansa pop, seperti lagu “Tetap dalam Jiwa” dan “Heaven”. Seiring dengan perubahan langit Nusa Dua menjadi semakin gelap, Isyana justru semakin menunjukkan warna musiknya yang lebih progresif saat ini dengan lagu “Ada-Ada Aja” hingga “Il Sogno”. 

Pertunjukan "Asok dari Tungku" | Dok. Indonesia Bertutur 2024

Tidak lama berselang, panggung Anarta mulai hidup dan siap menampilkan pertunjukkan dari Nan Jombang Dance Company bertajuk “Asok dari Tungku”. Nan Jombang Dance Company merupakan kelompok tari yang dipimpin oleh Ery Mefri sejak tahun 1983 yang karyanya erat sekali dengan budaya dan tradisi Minangkabau. Kepada Geometry, Ery Mefri bercerita tentang bagaimana kegelisahannya mengenai kondisi lahan pertanian di Indonesia yang kian berkurang. Fenomena ini kemudian menjadi inspirasi yang hadir dalam sebuah pertunjukkan. Terlebih, pertanian menjadi landasan utama dari kesenian dan budaya yang ada di Minangkabau. 

Dengan persiapan hampir 10 bulan, pertunjukan tari “Asok dari Tungku” juga membawakan kekhawatiran yang terjadi di ranah minang, tentang mulai kaburnya hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Hal ini kemudian di pertunjukkan melalui metafora runtuhnya Rumah Gadang di akhir pertunjukan. Di budaya Minangkabau, Rumah Gadang adalah tempat dimana manusia, alam, dan Tuhan saling berhubungan satu sama lain. 

“Hubungan manusia dengan manusia lain, alam, dan Tuhan memang saat ini sudah sangat berkurang, tapi jangan salahkan anak-anak kita. Ini tanggung jawab orang tua karena tidak mengajarkan tradisi kepada mereka. Ketidakpahaman anak-anak sekarang mengenai tradisi dan budaya justru menjadi tanggung jawab orang tua dan pemerintah,” Jelas Ery Mefri, kepada Geometry.

Video Mapping di Panggung Kiranamaya | Dok. Indonesia Bertutur 2024

Hari pertama gelaran Indonesia Bertutur 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, ditutup dengan pertunjukkan Video Mapping di panggung Kiranamaya. Melalui beragam penafsiran Harmoni melalui karya yang disuguhkan dalam rangkaian acara Indonesia Bertutur kali ini, diharapkan bisa menggugah, menghidupkan, serta memperkuat kembali seni dan kebudayaan Indonesia di tahun-tahun mendatang. Sampai jumpa di gelaran Indonesia Bertutur berikutnya!

Previous
Previous

Nature’s Nocturne Tawarkan Pengalaman Multi-Sensorial dalam Hidangan Khas Indonesia 

Next
Next

100% Female Fatale: Hadirkan 4 Kisah Perempuan Dalam Dunia Olahraga