Pressure and Pleasure: Antologi Penafsiran Karya-karya Agus Suwage

Ada banyak peran dari sebuah karya seni. Salah satunya adalah sebagai medium penyalur ekspresi dan opini sang seniman, peran lainnya juga dapat menjadi sumber inspirasi dari karya-karya kreatif lainnya.

Melibatkan enam penulis ternama Tanah Air, yakni Goenawan Mohamad, Eka Kurniawan, Laksmi Pamuntjak, Mahfud Ikhwan, Erni Aladjai, serta Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Museum MACAN meluncurkan buku antologi kontemporer bertajuk “Pressure and Pleasure”. Buku antologi ini terinspirasi dari pameran “Agus Suwage: The Theater of Me” yang menyajikan karya literatur yang mengeksplorasi pengaruh dan pemikiran kritis dari sang seniman.

Pameran “Agus Suwage: The Theater of Me

Agus Suwage sendiri merupakan seorang perupa dan seniman kontemporer yang memiliki andil penting dalam dunia seni di Indonesia terutama pada era 90-an. Ia mengadakan pameran tunggal perdananya di Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta pada tahun 1995. Pameran “Agus Suwage: The Theater of Me” sendiri menampilkan lebih dari 80 karya, sekaligus merupakan hasil dari perjalanan karir sang seniman selama lebih dari 30 tahun.

Melalui karya yang ditampilkan dalam pameran ini, Agus Suwage berusaha menyampaikan gagasan yang ia miliki terkait dengan ingatan, rasa takut, angan-angan, identitas individu, humor, musik, filsafat, hingga politik dengan pendekatan artistik.

Buku “Pressure and Pleasure”

Buku kumpulan antologi kontemporer ini menyajikan pendekatan kreatif dalam menafsirkan dan menyelami karya-karya yang ditampilkan oleh Agus Suwage. Buku “Pressure and Pleasure” memuat tulisan “Kenapa Aku Begitu Jelek?” karya Eka Kurniawan, “Kami yang Mati Bahagia” karya Erni Aladjai, “Manurung, Sebuah dan Beberapa Cerita (sebuah petilan)” karya Goenawan Mohamad, “Rahasia Arang: Dialog Calkutera Wage Sae dengan Bapaknya Dua Puluh Enam Tahun Kemudian” karya Laksmi Pamuntjak, “Setelah Hilangnya Pelukis Iman Amanullah” Makhfud Ikhwan, serta “Dan Telinganya Tersumbat” karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.

Para penulis yang ikut bergabung dalam buku antologi ini memberikan sudut pandang baru dalam penafsiran karya-karya Agus Suwage. Dibanding aspek sosial-politik atau historis, karya literatur yang ada di dalam buku “Pressure and Pleasure” memberikan pemaknaan baru terhadap karya Agus Suwage dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda.

Buku “Pressure and Pleasure” pertama kali diluncurkan pada event Ubud Writer and Readers Festival tahun 2022 lalu. Di bulan Februari ini kamu juga bisa hadir dalam sesi Book Talk “Pressure and Pleasure” yang akan diadakan pada hari Jum’at 10 Februari 2023, pukul 15.00-17.00 WIB di Gramedia Central Park, Jakarta. Acara ini juga akan turut dihadiri oleh Agus Suwage, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Eka Kurniawan, Dian Ina, dan dimoderatori oleh Patricia Wulandari (co-founder dari Podluck Podcast).

Previous
Previous

Art Jakarta Gardens Telah Sukses Terlaksanakan di Awal Tahun 2023

Next
Next

Buka Tahun dengan Art Jakarta Gardens Edisi Kedua