Menyuarakan Kesetaraan Gender Lewat Wayang Kardus
Hari Perempuan Internasional yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret adalah sebuah momentum sendiri dalam menyuarakan isu-isu mengenai hak perempuan dalam mengutarakan pendapat dan juga menjadi bagian dari masyarakat saat ini. Hari Perempuan Internasional pertama kali diinisiasi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), bertujuan untuk merayakan keberanian dan keberhasilan perempuan sebagai bagian dari masyarakat dan agen perubahan. Data dari PBB tahun 2020 menunjukkan bahwa satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan seksual juga menjadi alasan inisiasi hari ini. Perayaan Hari Perempuan Internasional juga memiliki target meraih kesetaraan gender pada tahun 2030.
Sehubungan dengan perayaan ini International Women’s Day (IWD) Surabaya bekerja sama dengan Perempuan Pengkaji Seni mencoba merespon perayaan ini sesuai kapabilitas yang mereka miliki di dunia seni dalam menyuarakan perlawanan akan diskriminasi gender. Tahun ini, IWD Surabaya sudah memasuki tahun keempat sejak pertama kali diinisiasi pada 2018 lalu.
Berbeda dengan perayaan Hari Perempuan Internasional lainnya, dengan kolaborasi bersama Perempuan Pengkaji Seni, serta fakta bahwa beberapa individu yang terlibat adalah seniman, maka perayaan ini tentu akan melibatkan seni dalam gerakan yang dilakukan. Tahun lalu IWD Surabaya mengadakan workshop kolase poster, sedangkan tahun ini mereka akan melakukan orasi dengan menggunakan wayang kardus sebagai media menuliskan tuntutan yang disampaikan.
“Jadi, kita memang akan selalu melibatkan kesenian dalam perayaan ini. Tahun lalu kita mengadakan kolase poster yang kemudian digunakan untuk orasi online. Tahun ini, kami akan orasi langsung, turun ke jalan, nanti wayang kardus hasil workshop bersama Perempuan Pengkaji Seni. Kami ingin menghadirkan visual yang menarik saat orasi, tidak hanya berupa kertas karton dan tulisan di spidol,” Ungkap Syska La Veggie, Ketua Pelaksana IWD Surabaya 2022.
Pada perayaan tahun ini, International Women’s Day Surabaya mengusung tema “Lawan Diskriminasi Gender #setarakitaberdaya”. Kekerasan seksual bisa terjadi di mana pun, pada siapa saja. Bahkan di lingkungan pendidikan tinggi. Tema yang diusung IWD Surabaya adalah untuk mengakui kontribusi perempuan di seluruh dunia yang ikut andil dalam memimpin tugas adaptasi, mitigasi, merespons perubahan iklim, serta membangun masa depan yang berkelanjutan bagi semua.
Event utama perayaan IWD Surabaya adalah orasi yang dilaksanakan pada 8 Maret 2022 di sekitar Gedung Balai Pemuda Surabaya. Selain itu, sebelumnya juga ada webinar yang dilakuan secara hybrid bertajuk “Ruang Aman Untuk Semua, Kita Mulai dari Mana?”. Serta Workshop Wayang Kardus “SUARAKAN TUNTUTANMU!” yang hasilnya akan digunakan dalam orasi. Setelahnya, hasil karya wayang kardus yang dibuat oleh para partisipan juga dapat dilihat dalam Pameran Wayang Kardus “#setarakitaberdaya” pada 12-15 Maret 2022 di Samanta House Surabaya.
“Kami berharap IWD Surabaya bukan hanya menjadi sekedar perayaan tetapi juga sebuah gerakan bersama untuk menunjukkan bahwa para perempuan tidak sendirian. Bahwa kita bisa bersama-sama lebih kuat untuk menyuarakan isu-isu tentang perempuan. Kami ingin hal ini bisa selalu dibicarakan setiap harinya sampai kita mendapatkan kesetaraan sebagai manusia.” Tutup Syska.