Kolaborasi dari Hulu ke Hilir Untuk Arsitek Indonesia lewat ARCH:ID

ARCH:ID adalah pameran dan konferensi arsitektur yang diorganisir oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) bekerjasama dengan PT CIS Exhibition. Pameran ini akan menjadi tempat kolaborasi banyak Arsitek Indonesia untuk mendapatkan inspirasi dan peluang kesempatan. Pameran ini memiliki konsep B2B yaitu Business to Business yang akan mempertemukan pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya, dalam ARCH:ID yaitu arsitek dengan pelaku industri terkait. Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto, mengatakan bahwa ARCH:ID merupakan wadah bagi para place maker untuk saling bertemu, menjalin, serta membina  jejaring. Acara ini menjadi sebuah ruang bagi seluruh stakeholder arsitektur Indonesia agar dapat membangun bersama-sama arsitektur sebagai bagian dari peradaban.

Kemenparekraf pun ikut mendukung acara ini untuk memberi kesempatan guna membangun pariwisata Indonesia melalui lima destinasi super prioritas dan juga 10 destinasi wisata prioritas. Dukungan Kemenparekraf diwakili oleh Yuke Sri Rahayu selaku Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf yang menghadiri acara konferensi pers  ARCH:ID beberapa waktu lalu di Jakarta. Menurut Yuke, dukungan ini timbul lantaran arsitektur menjadi salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif Indonesia. “Sub-sektor itu yang menjadi tanggung jawab kami dalam penciptaan produknya. Makanya, kami harap IAI dapat berkolaborasi dengan baik dengan Kemenparekraf,” kata Yuke.

Yuke, juga berharap para arsitek muda untuk berkolaborasi di desa wisata dan desa kreatif. Pasalnya, program desa wisata saat ini tengah dikembangkan oleh Kemenparekraf dengan tujuan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan. “Sekiranya ada arsitektur muda yang mau terlibat menciptakan desain terkait desa wisata dan kreatif kami sangat terbuka. Desa wisata ini masuk ke dalam program kami sehingga diharapkan kreativitas para arsitektur bisa diimplementasikan di sana,” ucapnya lagi.

Kolaborasi ini pun tidak tertutup pada di dalam negeri saja, namun pameran ARCH:ID ini adalah pameran bertaraf internasional yang akan menghadirkan juga International Conference on Architecture yaitu Maritime+Technology dan Social+Cultural. Pembicara yang diundang berasal dari negara Jerman, Belanda, Lebanon, United Kingdom, dan juga Indonesia. 

Dalam kesempatan ini, Arsitek dapat menunjukan eksistensinya kepada masyarakat luas. Dengan Target 14.500 Pengunjung, ARCH:ID mengajak masyarakat umum untuk ikut andil dalam acaranya dengan tiket masuk gratis dengan pendaftaran melalui link http://www.arch.id/visitor/ atau datang langsung pada 16-19 Maret 2023 di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang. 

Tema ARCH:ID 2023 kali ini adalah “Identitas?” dengan program-program yang disuguhkan yaitu pameran terkurasi (kolaborasi brand x arsitek), Featured Exhibition & Installation, Talk Series, Obrolan Tuju Tuju, BIM Adoption 101, ARCH:ID Night & Best Booth Awards. Kemudian Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IAI, Sosialisasi Program IAI, 4 Nations Meeting yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta program menarik lainnya.

Previous
Previous

Gen Z dan Tren Kamera Analog

Next
Next

Living Loving Membawa Pembahasan Content Creation dalam Afternoon Delight