Geometry Selects: Rekomendasi Novel Untuk Teman Akhir Pekan

Nggak terasa sudah hampir sampai di pertengahan bulan Mei, nih. Untuk menemani kamu menghabiskan waktu liburan di long weekend kali ini, Geometry mau membagikan lima rekomendasi novel yang bisa masuk ke list bacaan kamu. Tenang, ceritanya masih ringan, kok, bahkan ada yang bisa kamu rampungkan dalam sekali duduk.

Notasi (Morra Quatro)

Buku ini bercerita tentang Nalia seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Gadjah Mada yang kemudian bertemu dengan Nino, mahasiswa dari Fakultas Teknik di universitas yang sama. Mungkin kamu akan membayangkan cerita cinta yang penuh dengan adegan-adegan romantis, tetapi ternyata tidak. Novel ini mengambil latar waktu sebelum reformasi terjadi di Indonesia. Penulis menggambarkan bagaimana situasi yang dirasakan oleh mahasiswa pada zamannya dengan segala represi politik yang terjadi. 

Dibalik itu, kamu juga tetap bisa merasakan kisah romansa yang sederhana. Bagaimana sepasang muda-mudi di era 90-an menghabiskan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Detail sederhana seperti obrolan ringan di warung kopi atau radio kampus yang jadi sumber informasi populer di masa itu juga menambah suasana dalam novel ini.

Untuk kamu yang suka ngantuk di kelas sejarah, buku ini cocok untuk jadi perkenalan tentang era reformasi dan perjuangan mahasiswa kala itu. Cerita cinta yang disuguhkan juga manis sekaligus realistis.

Before The Coffee Gets Cold (Toshikazu Kawaguchi)

Kalau kamu punya kesempatan kembali ke masa lalu apa yang akan kamu lakukan? 

Kisah ini berlatar di Funiculi Funicula, sebuah kafe di Tokyo yang sempat menjadi perbincangan karena rumor yang beredar bahwa pengunjung kafe ini bisa kembali ke masa lalu. Untuk bisa kembali ada banyak peraturan yang harus diikuti. Pertama, kamu harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang kamu lakukan saat kembali ke masa lalu tidak akan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, kamu harus menghabiskan kopi yang disajikan sebelum dingin.

Novel ini terbilang ringan karena cerita yang disajikan pada dasarnya adalah momen-momen yang dilalui manusia. Tentang hubungan dengan pasangan dan juga keluarga. Hanya terbagi ke dalam empat bab saja, cocok buat kamu yang suka nggak betah duduk lama-lama, nih!

Convenience Store Woman (Sayaka Murata)

Menceritakan sosok Keiko Furukura, seorang wanita berusia tiga puluh enam tahun yang masih bekerja sebagai pekerja paruh waktu di mini market. Furukura adalah seorang manusia yang merasa dirinya kesulitan menyesuaikan diri dengan tatanan yang ada di masyarakat. Bekerja di mini market memberikannya rutinitas yang pasti, ia tahu apa yang harus dikatakan tanpa harus berusaha membaca ekspresi wajah orang lain.

Banyak hal tentang kejadian sehari-hari dan isu-isu sosial yang disisipkan penulis dalam buku ini. Penulis menggambarkan sudut pandang seseorang yang merasa dirinya berbeda karena sering kali tidak memberikan reaksi yang umumnya muncul dari orang kebanyakan. Novel ini terbilang singkat karena panjangnya bahkan kurang dari 200 halaman. Jadi, boleh banget kamu jadikan teman bersantai sebentar di akhir pekan.

The Privileged Ones (Mutiarini)

Privilege rasanya jadi salah satu kata yang sering kita dengar dalam beberapa waktu terakhir. Novel karya Mutiarini ini bercerita tentang seorang mahasiswi tingkat akhir bernama Rara Pramesti. Ia adalah seorang mahasiswi dari keluarga yang terbilang kurang mencukupi secara finansial tapi ia berhasil menerima beasiswa untuk lanjut berkuliah di Univesitas Pandawa. 

Konflik kemudian muncul ketika Rara dan kedua temannya harus bersaing dengan Diva dan anggota kelompoknya yang berasal dari keluarga sosialita Jakarta. Bagi Rara, rasanya seperti lomba lari tapi dari garis start yang berbeda.

Novel ini terkesan ringan karena konflik yang dihadirkan memang seputar kehidupan perkuliahan dan intrik masa muda di dalamnya. Di samping itu, penulis juga menyelipkan isu-isu lainnya seperti kesetaraan hak bagi perempuan, kesenjangan dalam kelas sosial, hingga kesehatan mental. Kisahnya diceritakan secara ringkas namun juga hangat. 

Cannery Row (John Steinbeck)

Cannery Row adalah sebuah novel karya John Steinbeck yang berhasil menghadiahinya Nobel Sastra pada tahun 1962. Mengangkat premis yang sebenarnya sangat sederhana, tentang kemanusiaan dan kebaikan namun dituliskan secara imajinatif. Novel ini menceritakan keberagaman penduduk yang tinggal di Cannery, sebuah distrik di Monterey, California, Amerika Serikat. 

Mengisahkan hidup sang tokoh utama, Mack, beserta teman-temannya yang pengangguran tetapi banyak akal. Mereka tinggal bersama dalam sebuah gudang di Cannery Row. Novel ini pada dasarnya tidak memiliki satu plot utama, penulis memberikan banyak kisah dari beragam tokoh yang ada dalam buku ini. Cannery Row merepresentasikan hidup yang mungkin terkadang bisa tragis tetapi juga memberikan kita harapan untuk tetap bisa optimis.

Itu adalah lima rekomendasi novel yang bisa jadi pilihan untuk menemani kamu di akhir pekan. Kalau kamu juga punya rekomendasi buku bacaan lainnya, jangan lupa komentar di bawah, ya!

Previous
Previous

Cara Bijak Gunakan Fitur Pay Later

Next
Next

Sundance Film Festival: Asia 2022, Festival Pendukung Kemajuan Industri Film Indonesia.