Filii: Mainan Anak Sebagai Bentuk Apresiasi Desain
Tahukah, bahwa mainan anak dapat memberi banyak manfaat. Beberapa diantaranya, seperti meningkatkan kreativitas, melatih motorik, melatih kemampuan verbal, mengenalkan warna, bentuk, dan tekstur, hingga membentuk perilaku anak. Bahkan, industri mainan anak memberikan tren positif dengan terus menembus pasar ekspor. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, bahkan ikut mendorong industri mainan untuk terus mengembangkan inovasi.
Tak berhenti disitu, tren positif ini juga diikuti dengan munculnya beragam mainan anak yang diproduksi dengan lebih modern dan memikat secara visual. Salah satunya adalah Filii. Filii merupakan project baru dari Honu Group yang digarap oleh Sashia Rosari dan Margareta Miranti.
Setelah lebih dari satu tahun melakukan riset, brainstorming, hingga memilih material, warna, serta proporsi yang tepat, Sashia dan Miranti akhirnya memproduksi open-ended toys dengan bahan dasar kayu sungkai yang diproduksi secara lokal. Open-ended toys sendiri merupakan tipe mainan yang dapat dimainkan secara bebas dan beragam tanpa ada batasan.
“With open ended toys, untuk anak kecil itu sangat nurturing their creativity. Karena sangat terbuka dalam cara menggunakannya itu, mereka bebas tidak ada aturan. dengan sistem tidak ada aturan ini memberikan anak-anak terutama, platform yang tanpa rasa ter-pressure untuk achieve a goal atau complete a task, mereka bebas aja bermain,” terang Sashia pada Geometry.
Dengan background desain yang keduanya miliki, Filii menjadi tempat alternatif untuk menuangkan pengalaman dan nilai yang mereka punya ke dalam mainan anak yang playful dan menarik.
Melalui Filii juga, keduanya mencoba untuk mempraktikkan proses desain dengan lebih bertanggung jawab guna meminimalisir dampak buruk yang dihasilkan bagi lingkungan. Sashia dan Miranti mempercayai bahwa anak-anak seperti spons yang dapat menyerap hal-hal di sekeliling mereka.
“Jadi, kita percaya tuh anak-anak sebenarnya juga bisa (merasakan) dan apa yang mereka liat, pegang, maksudnya; teksturnya, warnanya, kerapihan di objek itu, keakuratan. Itu semua akan membekas di mereka gitu, mungkin mereka sekarang belum bisa menjelaskan, tapi itu akan terbawa, akan membentuk sedikit bagian dari mereka yang akan terbawa ke mereka besar nanti gitu,” bubuh Miranti.
Keseriusan keduanya terpancar dalam proses pemilihan warna set Filii yang hadir dalam dua tone warna; cool dan warm tone. Pemilihan warna ini sangat spesifik dan tidak berhubungan dengan gender (genderless), cool dan warm tone ini menjadi bentuk representasi perasaan.
Sashia menjelaskan kesinambungan warna ini yang ternyata banyak digunakan dalam pembelajaran di usia awal untuk mengekspresikan perasaan anak-anak.
Inspirasi pemilihan warna ini hadir dari perasaan warm yang digambarkan oleh Sashia sebagai friendliness of a child, kehangatan musim panas, menikmati matahari di luar ruangan. Sedangkan cool, lebih digambarkan pada waktu tenang yang dibutuhkan, dan semua itu merupakan gambaran perasaan yang dirasakan oleh semua orang.
Dengan keunikan ini, mainan Filii tak hanya menyasar untuk dinikmati oleh anak-anak, namun juga para orang dewasa yang memiliki kesenangannya sendiri terhadap objek dengan desain dan warna yang colorful.