Buku Untuk Apa Menikah Masuk Cetakan Ketiga

Duduk berdua menikmati senja dari halaman belakang bersama pasangan di hari tua, rasanya sangat menenangkan setelah bertahun-tahun mengarungi lika-liku hubungan, dan membesarkan buah hati bersama. Apakah itu salah satu bayanganmu ketika mendengar kata menikah?

Kita tentunya mengenal hubungan pernikahan. Mulai dari pemahaman yang diberikan orang tua, bahkan seiring berjalannya waktu kita akan menyaksikan sendiri pernikahan yang dilangsungkan orang terdekat, hingga akhirnya sampai pada masa dimana kita yang memutuskan untuk melangkah ke dalam jenjang pernikahan itu sendiri.

Menikah bukan anak tangga terakhir dalam kehidupan. Pernikahan merupakan tahap baru dalam hidup yang dilandaskan pada komitmen dan cinta kasih. Diikat dengan janji suci, namun pasti diikuti oleh tantangannya tersendiri. Kesulitan untuk menyatukan dua kepala untuk mengarungi bahtera rumah tangga harus dihadapi. 

Lalu, apakah dengan matangnya usia dan keinginan membangun keluarga sudah menjadi dasar pasti kesiapan kita untuk menikah? Kesiapan ini bisa kamu ulik melalui bacaan yang tepat. Salah satunya buku Untuk Apa Menikah, buku ini bisa menjadi bacaan bagi  kamu yang sedang mempersiapkan untuk menikah, bahkan sudah menikah dengan usia pernikahan berapapun.

Dalam buku Untuk Apa Menikah yang ditulis oleh Rani Anggraeni Dewi terdapat konsep yang disebut dengan unconscious marriage dan conscious marriage. Konsep ini berkaitan dengan kesadaran akan kesiapan mental kamu dan pasangan ketika memutuskan untuk masuk ke jenjang yang jauh lebih serius—menikah.

Conscious marriage sendiri merupakan tahap kamu dan pasangan sudah sadar akan pemahaman yang berkaitan dengan suka duka, bahkan hal-hal lain yang dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan. Sebaliknya, unconscious marriage berarti kamu dan pasangan tidak menyadari adanya perubahan yang akan terjadi.

Buku ini membahas dengan rinci yang berkaitan dengan pernikahan. Mulai dari kesadaran akan kesiapan mental, gaya berkomunikasi dengan pasangan, membangun nilai dalam hubungan, hingga merefleksi jawaban atas pertanyaan ‘untuk apa menikah?’.

Buku Untuk Apa Menikah dari Rani Anggraeni Dewi sudah masuk cetakan ke-3nya pada awal Juli kemarin, dan bisa kamu dapatkan pada laman Tokopedia The Bride Dept.

Previous
Previous

Jakarta Dessert & Coffee Guide: Rekomendasi Tempat Jajan Kolaborasi Feastin’ dan Indomilk

Next
Next

Dennys Fadhil, Ubah Karakter DF-01 Kedalam Bentuk 3D