Bersaing Dengan Rekan Kerja, Sehat Atau Tidak?
Rupanya, bekerja dari rumah tidak hanya menyebabkan seseorang bisa burnout, namun menurut perusahaan kepegawaian global, Robert Half, bekerja dari rumah juga dapat meningkatkan tensi yang ada di antara rekan kerja.
Menurut survei yang diadakan pada Juli 2020, lebih dari seperempat pekerja merasakan kompetisi antar rekan kerja lebih tinggi dibanding tahun 2019. Dari hasil survei yang ada, kompetisi antara rekan kerja terlihat jelas pada pekerja di usia dibawah 40 tahun. Setidaknya sepertiga dari pekerja usia 40 kebawah melaporkan adanya peningkatan dalam persaingan di tempat kerja.
Bekerja dari rumah juga dapat meningkatkan tensi yang ada di antara rekan kerja.
Eksekutif senior Robert Half, Paul McDonald mengutarakan mengenai persaingan di tempat kerja. “Membina tingkat persaingan yang sehat dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi di antara pekerja - dimanapun mereka berada. Tapi, terlalu banyak (kompetisi antar pekerja) dapat menimbulkan efek yang bertolak belakang, jadi para manajer dan staf harus melakukan bagian mereka untuk memberikan suasana tempat kerja yang kolaboratif dibandingkan tempat kerja yang memiliki suasana yang kejam.”
Mengapa kompetisi yang baik harus terjaga? Menurut artikel Psychology Today, psikolog klinis, Lisa Firestone, mengatakan bahwa kebanyakan orang merasa tidak nyaman dengan suasana kompetitif.
“Karena perasaan ini (kompetitif) sering kali tidak dapat diterima oleh kita, kita cenderung mengangkis atau menyamarkannya dengan cara yang dapat menyakiti diri kita atau orang lain,” ujar Firestone.
Kebanyakan orang tidak terlalu nyaman di lingkungan kerja yang kompetitif. Menurut survei Monster pada tahun 2014, 55% dari responden mengatakan bahwa mereka mengalami stress yang tidak seharusnya terjadi dan produktivitasnya menurun. Sedangkan 20% dari mereka memiliki masalah dalam manajemen. Tak hanya itu saja, 30% orang memilih pindah kerja dari lingkungan kantor yang kompetitif. Dari riset, hanya 6% orang yang terpacu untuk menjadi lebih baik karena lingkungan kerja yang kompetitif.
Kebanyakan orang tidak terlalu nyaman di lingkungan kerja yang kompetitif.
Tapi memiliki kompetisi dalam dunia kerja bukan lah hal yang paling menakutkan. Masih ada cara untuk menghadapi masalah yang dapat terjadi di kantor. Berikut adalah hal-hal agar kalian dapat memiliki kompetisi yang sehat dan cara agar kalian tahu bagaimana menghadapi lapangan kerja yang sengit.
Motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan
Meski kompetitif di tempat kerja tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, selalu ada cara untuk meningkatkan kompetisi yang sehat antar para pekerja, salah satunya dengan motivasi intrinsik.
“Riset menunjukan kepada kita bahwa orang lebih tidak termotivasi dengan faktor ekstrinsik [kompetisi, uang dan hadiah] dan lebih termotivasi dengan faktor intrinsik,” ujar Gal Rimon, CEO dari GamEffective, sebuah perusahaan gamifikasi. Gal Rimon mengatakan bahwa faktor ekstrinsik dapat meningkatkan performa seseorang dengan cepat, namun faktor intrinsik lebih cenderung memberikan hasil perubahan perilaku seseorang untuk jangka panjang.
Untuk itu, Rimon menyarankan agar para pekerja memiliki goal keinginan masing-masing untuk membangun sebuah kompetisi yang sehat. Dengan motivasi intrinsik yang pasti, seseorang akan terpacu dan membandingkan performa dirinya dengan seseorang yang memiliki standar kerja yang sama. Tentunya, hal ini akan semakin memacu seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik.
Namun bagaimana jika ada tensi negatif di kantor? Mary Ellen Slayter, pakar nasihat karier untuk Monster mengatakan, bahwa kalian harus melawan ketegangan atau tensi yang ada dengan pembicaraan ringan, seperti membicarakan olahraga favorit, hobi atau keluar untuk hangout bersama hanya untuk sebentar.
Akan tetapi, jika kalian benar-benar tidak ada cara lain untuk mengubah tensi di tempat kerja, maka berpindah tempat duduk adalah opsi yang terbaik, dan ingat bekerja dengan baik adalah ‘balas dendam’ terbaik kalian.
Seseorang bisa saja tidak betah di tempat kerja yang kompetitif, tapi para pekerja yang termotivasi adalah aset terbaik perusahaan. Sehingga motivasi itu penting pagi setiap pekerja. Motivasi juga termasuk rintangan dan kenikmatan; salah satu contohnya adalah mendapatkan hadiah setelah pekerjaan kalian selesai. Mulai coba pikirkan bahwa pekerjaan kalian adalah sebuah permainan yang dapat dinikmati, dengan begitu kompetisi yang ada di tempat kerja akan menjadi sesuatu yang baik untuk menginspirasi para pekerja lain.
Hal yang paling perlu diingat, adalah persaingan tidak harus selalu ditentukan oleh pemenang. Terkadang, kompetisi juga dapat membandingkan prestasi kita sekarang dan terdahulu. Misalnya, berapa lama untuk kalian membaca buku atau tugas sebelumnya? Mungkin persaingan merupakan sebuah determinasi kalian untuk melakukan hal yang lebih baik dari rekan kerja kalian, tanpa harus menunjukannya secara lantang untuk mengurangi persaingan yang buruk.
Hal-hal positif dari persaingan yang ada di tempat kerja
Memang, terkadang persaingan di tempat kerja dapat membuat seseorang stress. Tapi orang-orang jangan salah, lingkungan kerja yang penuh dengan persaingan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik, dan berikut adalah hal-hal positif yang dapat diambil dari lingkungan kerja yang kompetitif.
Kompetisi di lingkungan kerja akan membuat kalian semakin rajin dan lebih peduli. Pada dasarnya, kompetisi akan membuat semua orang keluar dari zona nyaman mereka dan membuat orang bekerja lebih giat lagi.
Lapangan kerja yang yang penuh dengan persaingan akan membuat seseorang jauh lebih bertanggung jawab. Saat bekerja, seseorang akan memiliki tanggung jawab dari performa mereka. Dengan adanya tugas yang jauh lebih besar, begitu juga rasa tanggung jawab yang ada. Jika seseorang berani melakukan hal tersebut, maka hasilnya mereka juga yang akan menikmatinya.
Beberapa orang pada dasarnya sudah memiliki rasa kompetitif yang natural. Beberapa orang di dunia ini pada dasarnya suka dengan kompetisi tantangan yang ada.
Jadi kompetisi bukan lah sesuatu yang layak ditakuti oleh seseorang dalam dunia kerja. Itu semua tergantung pada masing-masing orang untuk menghadapi permasalahan atau rintangan yang ada.