“UNDESIGNED!” Suguhkan Perjalanan ke Dalam Kreativitas Multidisipliner

Diana Nazir, seorang profesional terkemuka dalam industri desain interior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun bersama penulis, strategist konten, dan penerjemah dengan pendekatan kolaboratif multidisipliner terhadap penulisan, Stephanie Mamonto berkolaborasi menghadirkan publikasi tentang kreativitas yang melintasi berbagai disiplin bertajuk “UNDESIGNED!”.

Diana merenung tentang sifat desain sebagai problem-solver dan bagaimana menciptakan solusi yang relevan dari setiap projeknya. Diana membagikan keyakinan akan pentingnya bekerja antar disiplin sehingga dapat menghadirkan beragam inovasi menarik.

Buku ini secara spesifik mengungkap pola pikir multidisipliner yang menantang ide-ide konvensional melalui paradigma “undesign”—membongkar batasan dan menemukan solusi alternatif—para profesional terkemuka di berbagai bidang. Menampilkan Adi Panuntun, Danton Sihombing, Dewi Lestari, Dolorosa Sinaga, Garin Nugroho, Giulio Cappellini, Hilmar Farid, Io Woo, Raul Renanda, Ria Lirungan, Rinaldy A. Yunardi, dan Sandiaga Uno, beserta komentar dari Triawan Munaf, Rosan P. Roeslani, dan Irawan Karseno.

Tak hanya berisikan hasil wawancara Diana dan Stephanie dengan para profesional, UNDESIGNED! juga diperkaya dengan foto-foto hasil jepretan tangan Kavin No’eman.

Proses Studio Woork Mendesain Buku UNDESIGNED!

Buku UNDESIGNED! secara khusus didesain oleh Studio Woork, sebuah studio desain berbasis di Jakarta yang berfokus pada branding, pameran, editorial, cetak, kemasan, hingga creative direction.

Creative Director Studio Woork, Io Woo, mengungkapkan bawa proses kreatif desain buku ini memakan waktu hampir satu tahun, dimulai dari ideation langsung bersama Diana dan Stephanie. Setelah rampung menentukan konsep, berapa person yang akan diliput, Studio Woork menetukan arah desain grafis di dalam buku ini.

“Pas nentuin arah graphic design di dalam buku ini tuh, kita pengen soulnya itu keliatan lebih kontemporer, lebih young and fresh. Karena kita pengen buku ini menjadi legacy untuk next generation, untuk bisa consume the content by the design gitu,” tutur Io Woo kepada Geometry, Rabu (24/1) kemarin.

Io mengakui proses pengembangan buku ini sangat challenging, hal ini dikarenakan banyaknya kolaborator dan pengambilan gambar yang memakan waktu. Namun, ketika seluruh konten sudah lengkap proses designing hanya memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan saja.

Warna kuning yang mendominasi buku UNDESIGNED! pun dipilih bukan tanpa alasan, Io menuturkan bahwa kuning melambangkan sesuai yang fresh dan inspirasional.

“Kuning sebenernya ngegambarin sesuatu yang fresh, idea, terus menggambarkan inspiration. Jadi pengennya buku ini tuh menjadi sebuah inspiration buat publik, terutama yang ingin mengenal lebih lanjut tentang art & design,” pungkas Io.

UNDESIGNED! Telah diluncurkan secara resmi pada Rabu, 24 Januari 2024 kemarin. Pengunjung juga bisa melihat pameran khusus yang dibuka untuk umum hingga 31 Januari 2024 mendatang di Art&Science, ASTHA District 8.

Previous
Previous

Fourtwnty Sukses Gelar “Nalar Tour Album” Di 3 Kota Indonesia

Next
Next

Decoding Gen Z: Spotify for Immersive Music Experiences