Tahun ke-7 100% Manusia film Festival diselenggarakan di 3 kota

100% Manusia Film Week kembali diadakan tahun ini! Sebanyak 65 film bertemakan Hak Asasi Manusia (HAM) dari 18 negara akan diputar pada edisi ketujuh ini. Tahun ini, festival akan diselenggarakan offline secara bersamaan di 3 kota besar Indonesia: Jakarta, Bekasi, dan Yogyakarta. Seluruh pemutaran dan acara yang berlangsung di 100% Manusia Film Festival dapat diikuti secara gratis.

“Sebuah kebanggaan bagi festival independen seperti kami ini bisa bertahan di tahun ketujuh. Untuk itu kami mengambil tema Shake and Roll,” jelas Kurnia Dwijayanto, Direktur Festival 100% Manusia Film Festival 2023 dalam sambutannya “Melalui tema ini, kami ingin mengajak teman-teman untuk tetap tegar dan tetap fokus dalam menyebarkan kemawasan akan isu HAM. Terutama, pada saat masa transisi dari masa pandemi ke normal baru, serta menjelang pemilihan umum seperti ini”

Sebuah program baru “100% STMJ” (Shorts Term Memory of Joy) menyorot para pelaku film muda dengan latar belakang pendidikan film dan karya film pendek mereka yang dibuat secara idealis akan diputar pada festival kali ini. 100% Manusia pun menyuarakan isu hak asasi manusia dan sosial yang beragam dari kacamata generasi muda dalam program 100% Life in Motion, 100% Homemade, dan 100% Local Flavors. Salah satu film yang akan ditayangkan adalah dokumenter pendek tahun 2023 yang berjudul Senandung Senyap yang menceritakan tentang seorang artis tuli penuh inspirasi. Film ini telah tayang di berbagai festival film di belahan dunia seperti Bengaluru International Short Films Festival (India) dan Show Me Shorts New Zealand Indonesia Innovation Focus (Selandia Baru).

Semua pemutaran film di 100% Manusia Film Festival diikuti dengan ngobrol bareng aktivis/para ahli/filmmaker/NGO untuk membahas isu-isu pada film terkait. Dengan begitu, penonton dapat bertanya dan bertukar cerita dengan pembicara dan penonton lainnya. Membuka ruang yang aman dan nyaman dalam berbagi pikiran dan ide, sambil bebas berekspresi menjadi salah satu tujuan 100% Manusia Film Festival.

Film asal Spanyol pemenang piala Silver Bear untuk kategori aktris terbaik di Festival Film Berlinale tahun 2023 berjudul 20,000 Species of Bees akan membuka festival tahun ini. Disutradarai oleh Estibaliz Urresola Solaguren, film ini bercerita tentang eksplorasi identitas seorang anak berusia 8 tahun. Festival akan ditutup dengan film asal Kanada, Riceboy Sleeps, karya sutradara Anthony Sim. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu tunggal dan imigran asal Korea untuk beradaptasi di Kanada. Berhasil memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2022, publik bisa menonton film ini secara gratis di Goethe Institut pada malam penutupan festival.

Miriam Antognazza dan Maurizio Fantoni, ahli pengarsipan film dan sutradara film dokumenter asal Italia akan hadir sebagai tamu festival.

Pemutaran offline 100% Manusia Film Festival diadakan di pusat kebudayaan di Jakarta yaitu IFI Thamrin, Goethe-Institut Indonesien, Istituto Italiano di Cultura Jakarta, Erasmus Huis, aula Kedutaan Besar Austria dan hadir di program 100% LAYTAN (Layar Tancap) di Summarecon Mall Bekasi serta Goethe-Institut Indonesien. Selain pemutaran di Jakarta, 100% Manusia Film Festival 2023 juga bisa dinikmati di IFI Yogyakarta LIP dari 30 September - 8 Oktober 2023 secara gratis.

Previous
Previous

Art Jakarta 2023 Hadir dengan Venue yang Lebih Besar

Next
Next

“Lead the Leap!”, IdeaFest 2023 Dorong Kreator Pimpin Revolusi Kreatif dengan Kolaborasi dan Inovasi