Nggak Perlu Khawatir Mudik Tahun Ini, Ada Pos Mudik Ramah Keluarga Dompet Dhuafa
Setelah bekerja di kota yang menguras tenaga dan emosi, menuntaskan ibadah puasa dan menyambut Lebaran jadi momen paling dinanti. Mengisi tenaga dengan berkumpul bersama sanak keluarga di kampung halaman. Pulang kampung atau mudik memang sudah menjadi sebuah tradisi tahunan yang harus dilangsungkan.
Tradisi tahunan ini harus diperhatikan dengan baik sebab tak jarang banyak tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanannya. Mulai dari masalah kesehatan, transportasi, logistik, hingga sulitnya mencari tempat istirahat yang nyaman. Belum lagi jika turut memboyong si kecil untuk bertemu dengan kakek neneknya.
Menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselematan menjadi tantangan ekstra di perjalanan pulang yang panjang. Melihat dan merasakan tantangan yang tiap tahun dihadapi pemudik, Dompet Dhuafa menghadirkan program Pos Mudik Dompet Dhuafa yang dilatarbelakangi oleh potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran tahun ini.
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), diperkirakan bahwa pergerakan masyarakat mencapai angka 123,8 juta orang. Pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa (62,5% atau 77,3 juta orang) dengan pemudik terbanyak dari 5 daerah asal yaitu, Jawa Timur 17,1% (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1% (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18,3 juta orang), Jawa Barat 12, 1% (14,9 juta orang), Sumatera Utara 3.6% (4,4 juta orang).
Dengan tingginya pergerakan mudik, tentu harus memastikan persiapan yang matang secara keseluruhan; mulai dari kesehatan fisik dan emosional, hingga kondisi kendaraan. Pos Mudik Dompet Dhuafa akan menyediakan beragam layanan yang dapat memenuhi kebutuhan para pemudik. Mulai dari layanan kesehatan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, pojok laktasi, pemberian nutrisi balita, layanan ambulans, hingga edukasi kesehatan.
Tak lupa, tersedia pula layanan servis. Mencakup servis motor ringan, servis HP dan pos charger, serta pangkas rambut. Sehingga pemudik dapat memperbaiki kendaraan dan kebutuhan pribadi mereka.
Pos Mudik Dompet Dhuafa juga menyediakan layanan edukasi kebencanaan yang di dalamnya terdapat pojok baca, dan taman ceria untuk anak. Ditambah layanan untuk berbuka puasa dan sahur, dan pembagian takjil untuk para pemudik yang memilih pulang saat masih menjalankan ibadah puasa.
Pos Mudik Dompet Dhuafa tahun ini tersebar di tujuh lokasi, di antaranya:
SPBU Toyomerto (Serang-Banten)
Rest Area Masjid Jami Al-Mahdiyyiin (Kab. Bandung-Jabar)
Rest Area Taman Cirebon Power (Kab. Cirebon-Jabar)
Masjid Besar At-Taqwa Ajibarang (Kab. Banyumas-Jateng)
Masjid Abnais Sabil Banyuwangi (Banyuwangi-Jatim)
Terminal Pulo Gebang (DKI Jakarta)
Terminal Kampung Rambutan (DKI Jakarta)
Dengan waktu operasional setiap pos mudik yang berada di luar kota Jakarta dibuka selama 24 jam, sementara dua lokasi Pos Mudik di Jakarta terbatas dari pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB.
“Masing-masing layanan ada penanggung jawab dan relawan yang terlibat. Misalnya di layanan yang disediakan DMC ada Pos Hangat dan relawan yang menjalankan operasionalnya. Yang terpenting adalah kita punya prinsip untuk melibatkan potensi lokal. Kita punya Darling (Dapur Keliling), kita akan melibatkan UMKM lokal untuk mengaturnya. Jadi kita akan selalu libatkan potensi lokalnya,” terang Ahmad Baikhaki selaku Penanggung Jawab Program Pos Mudik Dompet Dhuafa 2024 dan Manager Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa.
Dengan menyediakan layanan yang lengkap dan bervariasi, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membantu para pemudik agar dapat pulang dengan sehat dan tiba di kampung halaman dengan selamat.
Pos Mudik yang melibatkan semua pihak, khususnya potensi lokal sekitar lokasi pos mudik, diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian setempat dengan memberdayakan pedagang, UMKM dan pelaku usaha lainnya.
“Kita punya tagline pemberdayaan lokal. Kita tidak secara egoistis menyiapkan ketersediaannya sendiri. Kita libatkan lokal. Di Cirebon kita mengajak UMKM lokal, dan karang taruna. Agar mereka merasa ini program milik kita semua. Kita membuka ruang kebaikan untuk bersama,” pungkasnya.