Menutup Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17 dengan Pengumuman Program Kompetisi

Festival film internasional terbesar di Indonesia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17 (JAFF17) ‘”Blossom” telah berakhir pada 3 Desember kemarin. Berlangsung selama delapan hari, penonton JAFF tahun ini mencatat rekor jumlah pengunjung terbanyak, tercatat lebih dari 16.000 penonton turut meramaikan pagelaran ini.

“Ini benar-benar seperti perayaan ulang tahun ke-17 yang tak akan terlupakan. Antusiasme JAFF tahun ini dirasakan oleh semuanya. Selama 17 tahun terlibat menyelenggarakan JAFF, tahun ini paling meriah. Semua berfestival dengan gembira. Ini energi yang besar untuk perfilman kita,” tutur Ifa Isfansyah.

Selain jumlah penonton yang penuh antusias, Special Program JAFF sejak hari pertama hingga hari terakhir juga menunjukkan jumlah peserta yang sangat baik. Lebih dari 470 peserta menghadiri sepuluh Special Program JAFF17, baik public lecture, book talk, masterclass maupun workshop.

JAFF ke-17 kali ini juga sangat spesial. JAFF menghadirkan Bioskop Bisik yang dihadiri oleh penonton tunanetra untuk menonton film “Ngeri-Ngeri Sedap” karya Bene Dion Rajagukguk.

“Tentunya kami berharap bioskop bisik bisa terus hadir pada setiap perhelatan JAFF. Di tahun-tahun mendatang, kami juga berharap adanya program-program yang dapat mengakomodir para penonton pecinta film yang memiliki keterbatasan dan kebutuhan khusus,” tutur Executive Director, Ajish Dibyo.

JAFF17 ditutup dengan mengumumkan pemenang masing-masing program kompetisi yang diberikan kepada:

  • Main Competition – Golden Hanoman

Autobiography (Sutradara: Makbul Mubarak, Indonesia)

  • Main Competition – Silver Hanoman

Leonor will Never Die (Sutradara: Martika Escobar Ramirez, Filipina)

  • Main Competition – Jury Special Mention

24 (Sutradara: Royston Tan, Singapura)

  • NETPAC Award

Let Me Hear It Barefoot (Sutradara: Riho Kudo, Jepang)

  • Blencong Award

Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan (Sutradara: Eden Junjung, Indonesia)

  • Blencong Award - Jury Special Mention

Falling Day (Sutradara: Kyung Seo Park, Korea Selatan)

  • Indonesian Screen Awards

Best Film : Eksil (Sutradara: Lola Amaria)

Best Directing : Adriyanto Dewo (Film: Galang)

Best Storytelling : Tumpal Tampubolon (Film: Galang)

Best Performance : Orsila Murib (Film: Orpa) & Rafli Anwar Mursadad (Film: Alang-Alang)

Best Editing : Yuda Kurniawan (Film: Roda-Roda Nada)

Best Cinematography : Yudi Datau (Film: Alang-Alang)

  • Geber Award

Leonor will Never Die (Sutradara: Martika Escobar Ramirez, Filipina)

  • Student Award

Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan (Sutradara: Eden Junjung, Indonesia)

JAFF menunjukan bahwa perhelatan festival film tidak hanya berkisar tentang penonton, layar, dan proyektor. Selama delapan hari digelar, JAFF17 telah menjadi ajang bertemu para pelaku industri, penonton, dan pegiat film Asia Pasifik di ruang-ruang pemutaran dan diskusi.

Previous
Previous

Kabar ADGI: Pameran Sekaligus Kongres Pemilihan Kepengurusan ADGI 2023-2026

Next
Next

Cicip Hidangan Manis Edisi Jakarta Dessert Week 2022