Foto Produk Yang Menarik Bikin Bisnis Makin Laris
Dengan semakin meningkatnya online shopping, pilihan konsumen untuk membeli suatu barang menjadi sangat beragam. Artinya, sebagai penjual, dibutuhkan foto yang sangat menarik sehingga konsumen bisa langsung tertarik hanya dengan melihat produk-produk di media sosial atau marketplace.
Apa Pentingnya?
Fotografi produk kadang menjadi hal yang tidak terlalu dipikirkan oleh banyak pebisnis kreatif. Padahal di era yang serba visual di mana media sosial dipenuhi oleh foto-foto yang estetis, produk yang ditampilkan dengan menarik akan lebih menjual dibandingkan yang tampilannya biasa saja – meski kualitas keduanya sama atau bahkan di bawahnya.
Hal ini terjadi karena di era modern seperti saat ini, konsumen yang membeli produk online tidak memiliki kesempatan untuk mencoba secara langsung produk yang ditawarkan. Sehingga, fotografi harus memberikan justifikasi atas kualitas produk tersebut.
Selain itu, produk yang ditampilkan dengan fotografi terkonsep akan memberikan konteks bagi produk yang dijual. Artinya konsumen dapat terbantu karena dapat membayangkan bagaimana mereka dapat menggunakan produk tersebut dalam kesehariannya. Dalam sebuah riset, disebutkan bahwa foto produk yang jelas dan mendetail meningkatkan rasa kepemilikan dari konsumen atas produk tersebut secara psikologis. Biasanya foto-foto jenis ini dikenal sebagai lifestyle photography di mana foto menunjukkan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan produk yang dijual – misalnya foto produk teh yang sedang diseduh, foto pengguna sedang berolahraga menggunakan sneakers, atau foto lain yang sejenis.
Umumnya memotret produk sering dianggap sebagai sebuah pekerjaan yang sulit bagi kebanyakan pebisnis – terutama bagi mereka yang tergolong sebagai UMKM atau bisnis rumahan. Padahal fotografi produk tidak harus menggunakan peralatan yang canggih atau fotografer profesional. Meskipun kedua hal tadi bisa membantu, tanpanya kita juga bisa kok membuat foto produk yang menarik.
Hal terpenting dalam membuat foto produk adalah memiliki konsep yang jelas.
Hal Yang Harus Diperhatikan
Setiap jenis foto memiliki tujuan yang berbeda. Meski terdengar ribet, sebuah produk seharusnya tidak hanya memiliki satu foto yang digunakan berulang-ulang. Hal ini dikarenakan setiap jenis foto memiliki fungsi masing-masing. Misalnya saja foto produk standar di atas latar belakang berwarna polos – umumnya ini digunakan di marketplace sebagai ”foto profil” dari produk yang dijual. Foto lifestyle umumnya digunakan untuk media sosial, foto detil produk digunakan untuk menunjukan elemen atau fitur yang ingin dipamerkan, sementara foto behind-the-scene dapat digunakan untuk menunjukkan proses produksi suatu produk.
Perhatikan pencahayaan. Kunci dari foto produk yang baik adalah lighting atau cahaya – bukan masalah kameranya. Jika kamu belum memiliki peralatan seperti lighting set yang profesional, bisa gunakan cahaya natural seperti sinar matahari. Pastikan untuk mengambil gambar di tempat terang yang mendapatkan cukup cahaya seperti dekat jendela dan pastikan matahari sedang terik-teriknya. Tapi tujuan foto dengan bantuan cahaya natural bukan untuk mendapatkan gambar yang sangat terang. Gunakan bantuan styrofoam berwarna putih sebagai diffuser untuk mendapatkan cahaya yang berimbang – tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap.
Konsisten. Salah satu kunci branding yang sukses adalah dengan konsistensi. Pastikan foto yang dihasilkan oleh brand-mu selalu senada. Caranya adalah dengan menentukan tone warna dan angle yang bisa dijadikan panduan.
Tidak perlu peralatan profesional. Meski kamera DSLR dan fotografer profesional bisa membantu menciptakan foto yang menarik, bukan berarti kamu tidak bisa menghasilkan foto yang tak kalah bagusnya hanya dengan peralatan sederhana. Saat ini banyak handphone yang sudah memiliki kamera bagus. Pastikan saja kamu menambah peralatan seperti tripod supaya gambar yang dihasilkan stabil, karton atau alas foto untuk latar produk, serta styrofoam sebagai diffuser.
Langkah Memulai Foto Produk
1. Buatlah mood board. Ini adalah langkah terpenting yang tidak boleh dilewatkan. Mulailah dengan mengumpulkan foto-foto lain yang bisa dijadikan sebagai referensi arahan fotomu. Pelajari angle yang digunakan, penataan properti foto, serta tone dan warna foto. Catat semuanya agar mudah menetukan arah foto produk yang akan dilakukan.
2. Tentukan kebutuhanmu. Buatlah daftar jenis foto yang diperlukan untuk setiap produk. Yang paling mendasar, biasanya setiap produk membutuhkan beberapa foto profil produk dari beberapa arah (frontal dari depan, sisi belakang, kanan, dan kiri) dengan latar belakang berwarna polos. Selain itu kamu bisa menambahkan foto produk dengan properti tambahan dan/atau foto lifestyle dengan menggunakan model.
3. Ciptakan set dengan baik. Pastikan untuk membuat set photoshoot dengan baik di hari pemotretan. Tentukan waktu di mana kamu bisa mendapatkan cahaya natural yang baik, cari tempat foto di dekat jendela besar, dan siap sedia dengan latar atau alas foto serta properti yang direncanakan.
4. Ambil foto berulang kali. Foto yang baik tidak mungkin bisa didapatkan hanya dengan sekali jepret. Jangan takut untuk mengulang-ulang foto dengan angle yang sama agar mendapatkan hasil terbaik. Pastikan untuk mengecek hasilnya di komputer atau laptop untuk bisa melihat detail dalam foto seperti fokus kamera, rata atau tidaknya cahaya, berbayang atau tidak, dan lain sebagainya.
5. Pilih dan edit. Setelah semua proses foto selesai, pastikan untuk memilih dengan cermat setiap foto yang dibutuhkan. Persempit pilihan dan lakukan editing untuk foto-foto tersebut dengan panduan sesuai mood board untuk mendapatkan hasil yang konsisten. Kalau kamu bingung dengan proses editing, banyak kok aplikasi di handphone yang bisa membantu seperti VSCO atau Snapseed dengan pilihan filter yang ditawarkan.