Face To Face: Berhadapan dengan Davy Linggar dan Karyanya
Art Jakarta Gardens, perhelatan pameran seni di luar ruangan yang hadir sejak 2022 lalu kini kembali hadir dengan berbagai program menarik. Selain itu, banyak instalasi luar ruang yang memanjakan mata. Di luasnya Hutan Kota by Plataran, instalasi kolaborasi antara Xiaomi dengan Davy Linggar pun menarik perhatian.
Pelukis dan Fotografer, Davy Linggar, menghadirkan “Lens to Legend: Face to Face” pada Art Jakarta Gardens 2024. Saat ditemui Geometry, Davy mengungkapkan bahwa instalasi ini merupakan project lanjutan dari kolaborasi sebelumnya bersama Xiaomi, yaitu video launching handphone Xiaomi 14 bertajuk Manusia dan Cahaya.
Face to Face
Berbeda format dengan Manusia dan Cahaya, instalasi Face to Face memajang delapan foto portrait seniman kenamaan Tanah Air lintas bidang; mulai dari arsitektur, fotografi, hingga fashion. Diantaranya ada Andra Matin, Chitra Subyakto, Jay Subyakto, Indra Leonardi, Marchella FP, Naufal Abshar, Dolorosa Sinaga, dan FX Harsono.
Instalasi Face to Face pun dibuat interaktif bagi para pengunjung dengan frame beserta bench yang tak dapat dipindah dan ‘memaksa’ pengunjung untuk duduk dan berhadapan dengan hasil bidikan Davy.
“Jadi kali ini, karena ini instalasi fotografi tapi harus berdiri sebagai instalasi di luar ruangan dan bisa interaktif, gimana caranya? Ya akhirnya dapat ide kenapa nggak kita bikin foto figur sosok seseorang tapi yang berkunjung ke sini bisa melihat dan duduk,” terang Davy pada Geometry.
Dipajang dengan warna hitam-putih juga bukan tanpa alasan. Dalam benak Davy, warna hitam-putih merupakan warna yang akan membuat instalasinya menonjol di halaman taman Hutan Kota yang penuh dengan pepohonan dan warna-warna instalasi lain. Tak hanya itu, baginya hitam-putih merupakan warna yang tepat untuk menampilkan karakter figur yang ia potret.
“Pasti akan ada banyak elemen dan juga warna yang macem-macem. Kalau saya bikin fotonya berwarna pasti dia akan ngeblend, nggak stand out gitu. Jadi supaya terlihat lebih stand out, salah satu alasannya kenapa nggak hitam putih aja,” ungkapnya.
Proses Pemotretan
Selama proses pengambilan gambar, Davy tentunya memiliki banyak momen menyenangkan. Ia membagikan cerita pada Geometry bagaimana ia menangkap gambar Andra Matin sebagai figur pertama yang ia potret. Sempat merasa ragu, namun kedekatan dengan Andra Matin dan keramahannya membuat Davy mantap saat memotret.
Sedangkan momen pemotretan bersama Dolorosa Sinaga malah mengalihkan fokus Davy. Bertempat di studio Bu Dolo—panggilan Davy untuk Dolorosa Sinaga—Davy mengakui terpesona dengan berbagai patung yang ada di sana dan menyayangkan tak bisa memotret Bu Dolo dengan latar studionya. Namun, bias cahaya dari atap di pojok studio Dolorosa Sinaga memberikan ide untuk Davy memotret dengan slow-speed.
Berbeda dengan saat bersama Jay Subyakto. Hanya dalam 2 menit Davy mendapatkan foto terbaik lantaran takut Jay Subyakto marah bila berlama-lama dalam kondisi yang panas. “Begitu datang, Mas Jay (bilang) “gua pake ini aja ya”. Dia bawa jaket tebel, wah daripada gue dimarahin nih ama Mas Jay, fotonya nggak sampe 2 menit karena tempatnya kan panas, bukan di studio yang proper. Jadi, begitu liat udah dapet ya udah langsung ini aja,” gurau Davy.
Tips Memotret dengan Ponsel
Untuk Davy, perangkat memotret bukanlah suatu permasalahan. Baginya, terlepas dari teknik fotografi, cerita, konsep, dan estetika juga memiliki andil yang sama pentingnya.
Menurutnya, penting untuk mengetahui batas maksimal ponsel masing-masing saat memotret. Saat mengetahui batasan-batasan tersebut, maka penggunaan ponsel untuk menangkap gambar dapat dioptimalkan sebaik mungkin.
“Mungkin tau di mana kelemahan si gawainya aja sih, sampai batas mana dia mampu menangkap secara teknis yang bagusnya gimana, ya itu yang harus dipahami. Jangan maksa, memang ini (handphone) pasti terbatas juga kan, nggak semua handphone bisa—kadang pasti diperlukan kamera beneran, jadi kalau kita tau gimana menggunakannya ya pasti bagus-bagus aja dan terkadang nggak ada bedanya juga kalau dilihat kasat mata (hasil fotonya),” tutup Davy.